Fatwa Haram Rokok

"Remaja Perokok Merasa Dirinya Keren"

VIVAnews - Iklan rokok yang 'cerdas' serta mengusung citra maskulin dan gaul membekas di benak remaja. Hasil penelitian Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka yang dilakukan pada 353 responden murid SMP dan SMU di DKI Jakarta pada 2007, membuktikan hal tersebut.

"37 persen remaja perokok merasa dirinya keren seperti yang dicitrakan iklan," ujar Koordinator Litigasi Komisi Nasional Perlindungan Anak, Muhammad Joni di Kantor Komisi, Jalan TB Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Usai Bunuh Rini dan Gasak Rp43 Juta, Uangnya Dipakai Arif Beli Koper hingga Biaya Resepsi Nikah

Dengan merokok, kata Joni, sebanyak 50 persen responden merasa lebih pede alias percaya diri. Gencarnya iklan rokok membekas di benak siswa. Sebanyak 51 persen responden bisa menyebut lebih dari tiga slogan iklan rokok.

Ditambahkan Joni, sebanyak 46,3 persen responden berpendapat iklan berpengaruh besar, mendorong mereka merokok. Sementara sebanyak 41,4 persen mengaku mulai merokok saat ikut kegiatan yang disponsori rokok.

"Ini sangat miris sekali. Dari data-data ini membutuhkan perhatian besar, karena membahayakan anak dan remaja," kata Joni.

Ditambahkan dia, iklan rokok yang gencar harus dihentikan. Media televisi, kata dia,  terbukti paling mempengaruhi remaja merokok. Sebanyak 99,7 persen responden mengaku melihat iklan rokok di televisi, 86,7 persen melihat di media luar ruangan, sebanyak 76,2 persen di koran dan majalah.

Ini Strategi Unik untuk Belanja yang Lebih Murah
Warga Malaysia menerima suntikan vaksin AstraZeneca di Kuala Lumpur.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca Berikan Efek Samping Cedera Serius Hingga Kematian

Para pengacara berpendapat bahwa vaksin AstraZeneca-Oxford cacat dan kemanjurannya sangat dilebih-lebihkan, sebuah klaim yang dibantah keras oleh AstraZeneca.

img_title
VIVA.co.id
3 Mei 2024