- Antara/ Prasetyo Utomo
VIVAnews - Pimpinan DPR segera menggelar rapat konsultasi untuk menindaklanjuti surat penyerahan mandat dari Badan Anggaran (Banggar). Mereka akan mengundang pimpinan Komisi III dan pimpinan fraksi.
Rapat akan digelar besok, Selasa, 27 September 2011, pukul 10.00. "Materinya adalah hal yang berkaitan dan berkembang tentang hubungan antarlembaga yakni Banggar DPR, dan KPK," kata Wakil Ketua DPR, Pramono Anung, Senin, 26 September 2011.
Meski merespons permintaan Banggar, Pramono menegaskan bahwa pimpinan DPR tidak melindungi Banggar. Pimpinan DPR tetap mendukung upaya penegakan hukum jika memang ada pejabat Banggar yang korupsi terkait penyusunan anggaran.
Pimpinan DPR juga mempersilakan KPK memproses anggotanya yang diduga melakukan korupsi. "Rapat yang akan kami lakukan bukan untuk melindingi Banggar atau siapapun di dalam Banggar yang melakukan korupsi, tapi semata-mata untuk mendudukkan hal proporsional tentang hubungan kelembagaan," katanya.
Banggar DPR mengembalikan mandat pembahasan anggaran kepada Pimpinan DPR. Ini sebagai protes atas pemanggilan pimpinan Banggar oleh KPK, terkait dugaan suap di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Berdasar laporan empat pimpinan Banggar kepada Pimpinan DPR, KPK akan memeriksa soal mekanisme pembahasan anggaran di Banggar. Ini membuat Pimpinan DPR kaget. Jika itu benar, mereka mempertanyakan materi pemeriksaan yang menjurus pada kebijakan.
"Kami juga tidak 100 persen percaya pimpinan Banggar, tapi saya khawatir jangan-jangan para penyidik KPK menerjemahkan berlebihan keinginan pemanggilan pimpinan Banggar. Ketika yang diinginkan diperiksa sebagai saksi, tapi masuk dalam wilayah kebijakan," ujarnya.
Menurut Pramono, tindak pidana korupsi dalam penyunan APBN menjadi tanggung jawab pribadi. "Jadi penyusunannya harus kita pisahkan dengan orang yang memanfaatkan, karena proses penyusunan ini dilindungi oleh undang-undang," ujarnya.
Naluri Kapten Windra, Paspampes TNI Bertubuh Besar Penyergap Pria Cepak Penerobos Ring I Presiden
'Saya lihat dia lap muka'
