- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Markas Besar Kepolisian RI mengatakan hingga saat ini polisi masih mencari tujuh bom aktif. Ketujuh bom itu adalah bom yang sama yang digunakan untuk meledakkan masjid di Mapolresta Cirebon dan Gereja Bethel di Solo, Jawa Tengah.
"Ada tujuh bom yang belum ditemukan, rakitan. Ini yang masih kita cari," kata Juru Bicara Polri, Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam di Markas Besar Kepolisian RI.
Anton mengatakan, ketujuh bom itu diduga dibawa oleh empat DPO bom Cirebon. Mereka adalah Yadi alias Hasan alias Abu Fatih alias Vijay, Beni Asri, Nanang Irawan alias Nang Ndut alias Rian, dan Heru Komarudin, yang merupakan adik ipar Musola.
Seperti diketahui, pada Minggu 25 September, bom bunuh diri meledak di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, Jawa Tengah. Gereja itu sedang dipenuhi jemaat yang baru mengikuti kebaktian. Sekitar lima bulan lalu, tepatnya 15 April 2011, bom bunuh diri juga meledak di Masjid Mapolresta Cirebon, Jawa Barat. Masjid Mapolres juga dipenuhi petugas kepolisian yang baru saja menunaikan salat Jumat.
Selain itu, di Ambon terjadi aksi pelemparan bom rakitan. Tepatnya di depan Gereja Anugerah, Karang Panjang, pada 26 September 2011 pukul 20.30 WIT. Pelemparan bom itu dilakukan oleh orang tak dikenal dengan menggunakan sepeda motor berboncengan.
Sebelumnya, polisi telah menemukan tiga bom di Ambon, yaitu sebuah bom ditemukan di depan Gereja Maranata kemarin pagi. Bom yang sama juga ditemukan di terminal Talake Merdeka pada Kamis, 22 September 2011 dan Karang Panjang pada Sabtu malam 24 September 2011. (eh)
6 Pemain yang Bisa Didatangkan Inter Milan, dari Juara Serie A hingga Penantang Liga Champions
Pada Senin, 22 April, Inter Milan meraih Scudetto ke-20 dalam sejarah mereka, dan cara mereka memastikannya tidak bisa lebih memuaskan lagi.
