PETA: Kawasan Rawan Bencana Anak Krakatau

Anak Gunung Krakatau
Sumber :
  • volcano.si.edu

VIVAnews - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi telah menyiapkan sejumlah langkah mengantisipasi kemungkinan erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda. Lembaga di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ini juga telah merilis peta kawasan rawan bencana.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surono mengatakan, kenaikan status Anak Krakatau ditetapkan pada Jumat 30 September 2011 malam pukul 24.00. Alasan status dinaikkan adalah karena intensitas gempa yang tinggi. Hari ini, misalnya.

"Saking seringnya, beruntun terus. Meski gempanya terlalu kecil, 2 Skala Richter, bahkan di bawah 1 SR, tapi karena terus menerus jadi terasa," ujar dia.

Dia menjelaskan, hampir sejak tahun 2007, Krakatau tak berhenti beraktivitas dan meletus. "Sebentar berhenti, 2009 meletus. Saya kira, ini gunung yang paling sering meletus," tambah dia.

Terkait kenaikan status, PVMBG merekomendasikan penduduk untuk tidak mendekati gunung itu dalam radius 2 kilometer. Utamanya tidak berada di Pulau Anak Krakatau. "Kami minta masyarakat pantai Banten dan Lampung terus beraktivitas seperti biasa, tak usah panik, jangan terpancing isu tsunami," kata Surono. "Ini Anak Krakatau yang meletus, bukan ibunya (Krakatau)," kata dia.

Mbah Rono--demikian Surono akrab dipanggil--menjelaskan Anak Krakatau adalah gunung api muda. Dia harus sering meletus untuk tumbuh menjadi besar dan tinggi. "Gunung kan menjadi besar dan tinggi karena hasil letusannya," tambah dia. Ada dua pos yang bertugas memantau Anak Krakatau, yakni di Pasauran, Banten dan di Kalianda, Lampung. (umi)

Menkeu Sebut Jumlah Dana Pemda Mengendap di Bank Capai Rp 180,9 Triliun
Menteri Sosial Tri Rismaharini

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik

Pakar komunikasi politik mengatakan sosok Menteri Sosial Tri Rismaharini cukup populer di Jawa Timur tetapi elektabilitasnya tidak setinggi Khofifah Indar Parawansa.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024