- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) memutuskan untuk memperpanjang perlindungan untuk mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komjen Pol Susno Duadji.
"Hari ini, Susno akan datang ke kantor LPSK untuk tanda tangan perpanjangan perlindungan ini," kata Humas LPSK Maharani Siti Sophia saat dihubungi Selasa, 4 Oktober 2011.
Menurutnya, LPSK memperpanjang masa perlindungan setelah ada permohonan dari yang bersangkutan. Lamanya perpanjangan? "Itu rahasia antara LPSK dan pemohon."
Maharani menambahkan bahwa LPSK menilai perlu melindungi terus Susno setelah menimbang sejumlah faktor, termasuk ancaman kepada yang bersangkutan.
Susno Duadji merupakan terdakwa sejumlah kasus korupsi. Maret lalu, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis Susno dengan pidana tiga tahun enam bulan penjara.
"Terdakwa terbukti melakukan korupsi secara bersama-sama. Memutuskan terdakwa harus membayar denda Rp200 juta subsider 6 bulan kurungan," ujar Ketua Majelis Hakim Charis Mardiyanto.
Hukuman itu lebih ringan dari tuntutan jaksa. Dalam tuntutannya, jaksa meminta hakim menghukum Susno tujuh tahun penjara dan denda Rp500 juta. Jaksa menjerat Susno dengan dua tindak pidana korupsi. Pertama, menerima suap dalam kasus PT Salmah Arwana Lestari sebesar Rp500 juta dari Sjahril Djohan.
Susno juga diduga memperkaya diri sendiri dengan memotong anggaran hibah Pilkada Jawa Barat saat menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat.
Terkait kasus-kasus ini, Susno merasa dijebak karena telah membongkar kasus mafia perkara pajak Gayus Tambunan. Susno yang menggugat penangkapan dan penahanannya dalam praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan itu kemudian meminta perlindungan ke LPSK.
Innalillahi, Jemaah Haji Asal Palembang Meninggal Sebelum Menuju Tanah Suci
Kabar Duka, Satu Jemaah Haji Asal Palembang Meninggal Sebelum Menuju Tanah Suci
