- Antara/ Audy Alwi
VIVAnews - Ketua Umum Pengurus Nasional Karang Taruna, Taufan E.N. Rotorasiko, mengatakan, generasi muda harus menjadi katalisator bagi persatuan dan kesatuan bangsa. Pasalnya, ancaman disintegrasi bangsa sudah mulai muncul di kehidupan masyarakat Indonesia.
"Masalah sosial yang mengancam keutuhan bangsa mulai timbul di masyarakat," kata Ten, panggilan akrab Taufan. "Karena itu, pemuda harus berperan aktif dalam mempersatukan, menjaga keutuhan negeri, dan membangun bangsa," ujarnya pada Pengukuhan Tenaga Inti Karang Taruna di Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi) TNI AD, Bogor, Jawa Barat, Kamis 6 Oktober 2011.
Ten mengakui, struktur masyarakat Indonesia yang majemuk memang menjadi ujian berat bagi keutuhan bangsa. Namun, semua persoalan kebangsaan bisa terselesaikan jika pemuda dapat motivator pemberdayaan masyarakat dalam menjaga persatuan bangsa dari ancaman disintegrasi sosial.
"Nah, tenaga inti Karang Taruna di setiap desa dan kelurahan mesti mampu memotivasi, menggerakkan, dan menyadarkan masyarakat di wilayah masing-masing tentang pentingnya mendahulukan kepentingan nasional daripada kebutuhan kelompok tertentu," ujar Ten.
Lebih lanjut Ten mengatakan, plurarisme di masyarakat bukanlah "cacat" bangsa, melainkan anugerah yang Tuhan berikan kepada negeri ini. Dengan saling tolong, saling bertoleransi, dan saling menghormati, Ten yakin negara ini akan menjadi bangsa besar yang dihormati negara-negara lain di dunia.
"Kita harus bangga dengan bangsa yang majemuk, yang multikultur, dan pluralisme inilah yang menjadi kekuatan kita sejak merebut kemerdekaan dari cengkeraman bangsa asing. Jadi NKRI itu harga mati yang tidak bisa ditawar lagi," katanya. Laporan Ayatullah Humaeni | Bogor (adi)