DPRD Jawa Timur Minta ONH Plus Dihapus

Kloter pertama jemaah haji Indonesia di Asrama Haji Pondok Gede,Jakarta.
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Timur minta Kementerian Agama menghapus program Ongkos Naik Haji (ONH) Plus. Alasannya, program itu memunculkan diskriminasi di kalangan umat muslim Indonesia.

Lee Do Hyun Menangkan Penghargaan Aktor Pendatang Baru Terbaik di Baeksang Arts Awards 2024

"Kami minta Kementerian Agama untuk menghapus haji non reguler atau ONH Plus karena itu menimbulkan diskriminasi antara yang kaya dan miskin," kata Ketua Komisi E DPRD Jatim, Achmad Iskandar. "Padahal, umat Islam di mata Allah sama saat melaksanakan ibadah," katanya, Kamis, 13 Oktober 2011.

Bentuk diskriminasi, katanya, saat seseorang mendaftar untuk berangkat haji secara reguler, harus menunggu lama. Ada yang menunggu sampai delapan tahun. Sementara itu, orang kaya dengan menggunakan fasilitas ONH plus, setelah mendaftar langsung bisa berangkat, tanpa prosedur yang panjang.

SMMPTN Barat 2024 Konsorsium BKS-PTN Barat Resmi Diluncurkan, Ini Kata Rektor USU

"Semua orang muslim Indonesia, jika ingin berangkat haji harus melalui program reguler, agar tidak ada lagi diskriminasi yang sejatinya dibuat oleh pemerintah sendiri," kata politikus Partai Demokrat itu.

Masalah lain, orang yang akan berangkat berhaji harus membayar di muka 25 persen dari total biaya haji. Sampai sekarang tidak pernah dijelaskan bunga dari tabungan haji itu digunakan untuk apa. "Ini harus dijelaskan ke publik, sebab bunga yang terkumpul nilainya tak sedikit, " katanya. (Laporan Tudji Martudji, Surabaya | kd)

BI dan MUI Teken Kerja Sama Pengembangan Pasar hingga Digitalisasi Pengelolaan Syariah
Mimi Peri

Mimi Peri Blak-blakan Sebut Ada Jin Wanita Bersemayam di Tubuhnya

Melalui potongan video singkat yang beredar ini pria yang kerap disapa dengan Mimi Peri tersebut mengungkapkan rahasia hidupnya yang mungkin jarang diketahui banyak orang

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024