- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Di tengah panasnya isu perombakan kabinet, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tiba-tiba menggelar konferensi pers. Tapi bukan untuk membahas reshuffle, melainkan soal bencana banjir yang melanda sejumlah negara ASEAN, termasuk Thailand.
"Atas nama rakyat Indonesia, saya menyampaikan simpati dan bela sungkawa atas bencana yang mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan material yang tak sedikit," kata Yudhoyono di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat 14 Oktober 2011.
Dia menjelaskan, sebagai ketua ASEAN, Indonesia telah mengambil sejumlah langkah proaktif, menjalin komunikasi dengan para menteri ASEAN. "Untuk merumuskan langkah kolektif dalam membantu negara-negara sahabat ini dalam menghadapi bencana alam," kata Presiden.
Indonesia tentu akan memberikan bantuan pada negara-negara sahabat itu. "Sama halnya bantuan negara sahabat ketika dulu Indonesia mengalami bencana alam."
Saat ini Menlu Marty Natalegawa terus berkomunikasi dengan mitranya untuk memastikan bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan keadaan di lapangan. "Segera setelah diketahui, kita akan memberikan bantuan ke negara-negara sahabat tersebut," tambah dia.
Yudhoyono menambahkan, meski beberapa hari ini ia berkonsentrasi soal penataan kabinet, juga lembaga pemerintah non kementerian, juga BUMN, namun tugas lain tetap ia laksanakan.
"Hari ini, kemarin, besok tak semuanya soal reshuffle, juga tugas-tugas yang lain terus berjalan," kata SBY.
Ia juga menepis spekulasi yang menduga kedatangan Marty Natalegawa ke Cikeas siang tadi terkait reshuffle. Tak semua menteri yang dipanggil terkait isu panas itu. "Diisukan Pak Marty dipanggil, diperkirakan beliau diganti, tidak seperti itu," tambah dia.
Bagaimana dengan gempa 6,8 SR di Bali? SBY mengatakan, bangsa Indonesia mendapat perlindungan, sebab, gempa besar di destinasi wisata utama itu tak sampai menyebabkan korban jiwa dan kerusakan besar. (umi)
Jangan Ragu Masukkan Anak ke PAUD Bun, Ini 5 Manfaat Pentingnya
Pendidikan Usia Dini (PAUD atau Preschool) yang berkualitas tak hanya mempersiapkan anak-anak untuk masuk sekolah dasar, tetapi juga membentuk kesejahteraan emosional.
