- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Memasuki tahun ketiga pemerintahannya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan perombakan kabinet. Salah satu yang dicopot dari jabatan menteri adalah politisi Partai Golkar, Fadel Muhammad.
Posisi Fadel sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan diganti koleganya di Golkar, Sharif Cicip Sutardjo.
Soal pencopotannya ini, Fadel ternyata baru mendapat kabar sebelum pukul 20.00, Senin 18 Oktober 2011 atau sesaat menjelang pengumuman resmi reshuffle kabinet oleh Presiden SBY.
"Pukul setengah 4 sore, saya ditelepon Sudi (Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi), dan diberitahu saya tetap Menteri Perikanan," ujar Fadel, sebelum pelantikan menteri hasil reshuffle di Istana Negara, 19 Oktober 2011.
Fadel kemarin memang sempat datang ke Istana. Menurut Fadel, saat itu ia hendak memberikan laporan mengenai persiapan Presiden SBY ke Lombok.
"Eh, tiba-tiba jam 8 kurang lima menit saya ditelepon Pak Sudi, mengatakan ada surat. Tapi saya tidak jelas karena putus-putus, ya sudah," jelasnya.
Apakah Presiden mengubungi Fadel secara langsung mengenai pencopotan ini? "Tidak. Sama sekali tidak," jawab mantan Gubernur Gorontalo ini.
Mengenai proses pencopotan ini, Fadel mengaku merasa dizalimi. "Sebagai manusia biasa, saya kecewa. Sebagai Muslim, saya seperti dizalimi. Karena tanpa ada alasan apa-apa. Saya bertawakal ke Allah, karena sudah berbuat baik," tutur Fadel.
Namun Fadel menganggap tak lagi butuh penjelasan. "Saya sudah tak di kabinet, untuk apa penjelasan." (umi)