- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Jelang pembacaan vonis Jaksa senior nonaktif Cirus Sinaga disambut haru oleh keluarga. Cirus yang mengenakan kemeja batik lengan pendek warna merah marun tiba di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi sekitar pukul 09.30 WIB.
Sejumlah keluarga terlebih dulu tiba di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa 25 Oktober 2011. Keluarga langsung menyalami Cirus begitu turun dari kendaraan tahanan.
Keluarga Cirus yang hadir sekitar delapan orang. Ada yang datang dari Medan, dan dari Jakarta. Ada beberapa anggota keluarga Cirus yang terlihat terus menangis. Dua lainnya tampak sedih. Sedangkan Cirus sendiri terlihat berkaca-kaca.
Cirus enggan menjawab pertanyaan wartawan terkait kesiapannya menghadapi vonis hari ini. Sementara Kuasa Hukum Cirus, Parlindungan Sinaga mengatakan Cirus Sinaga dalam keadaan sehat dan siap menghadapi vonis.
Sedangkan untuk sidang sendiri rencananya akan digelar pukul 10.00 WIB yang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Albertina Ho. Dalam kasus ini, Jaksa Penuntut Umum menuntut mantan jaksa Antasari Azhar dengan pidana penjara selama enam tahun kurungan dan denda Rp 150 juta subsidair 3 bulan penjara.
Cirus dinilai terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi dengan tidak mencantumkan pasal korupsi pada perkara pencucian uang mafia pajak Gayus Tambunan di Pengadilan Negeri Tangerang.
Cirus pun mengaku kaget mendengar tuntutan selama 6 tahun pidana penjara. Ia menganggap tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) telah terlalu berani mengatakan seolah-olah dakwaannya telah terbukti.
Bahkan ia menyebut JPU hanya sekedar berasumsi tanpa memperhatikan fakta dalam persidangan. "Bila saya bandingkan dengan terdakwa yang terbukti merugikan keuangan negara atau menerima suap (tuntutan) tidak sebesar itu," kata Cirus dalam sidang sebelumnya. (eh)
Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024
Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik
