- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Provinsi Papua kembali memanas. Setelah insiden penembakan satu orang warga di Freeport, Kapolsek Mulya di Puncak Jaya, Papua, juga menjadi korban.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM, Djoko Suyanto, menyatakan pemerintah menyesalkan insiden tersebut. "Kita menyesalkan penembakan terhadap Kapolsek Mulya, juga tiga orang warga kita di timika," kata Djoko, di Istana Negara, Selasa 25 November 2011.
Menurut Djoko, dengan adanya insiden tersebut masyarakat harus mengetahui bahwa tindakan kekerasan juga dilakukan oleh suatu kelompok terhadap masyarakat dan aparat. "Jangan hanya berita terkait kekerasan aparat terhadap masyarakat. Itu riil, petugas diserang, masyarakat dibunuh," kata dia.
Lebih lanjut Djoko mengatakan apabila aparat TNI atau Polri melakukan pengejaran jangan dikaitkan dengan hal lain. "Kalau ada pengejaran jangan dikaitkan dengan HAM. Bagaimana dengan hak asasi Kapolsek?" kata Djoko.
Meski demikian, Djoko belum memastikan adanya keterlibatan pihak asing dalam insiden di Papua tersebut. "Kita belum tahu, masih dalam pengejaran," ucapnya
Terkait peningkatan keamanan di Papua, Djoko memastikan aparat akan meningkatkan keamanan di Papua. "Kewaspadaan itu pasti. Peningkatan keamanan itu pasti," kata Mantan Panglima TNI ini.
Hanya saja Djoko tidak bisa menjamin keamanan penuh di Papua. "Yang bisa jamin 100 persen hanya Tuhan. Tapi bukan berarti petugas tidak kerja. Inginnya semua dijamin keselamatannya," imbuhnya.
Kapolsek Mulia di Puncak Jaya, Papua, Ajun Komisaris Polisi Dominggus Oktavianus Awes, tewas ditembak orang tak dikenal. Korban tewas saat sedang menjaga Bandara Mulia, Papua.