Ayah Tuti: Keluarga Korban Sudah Tak Tegang

Tuty Tursilawati
Sumber :
  • Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI)

VIVAnews -- Warjuki kini hanya bisa pasrah, menanti hasil usaha pemerintah membebaskan nyawa putri semata wayangnya, Tuti Tursilawati dari pedang pancung algojo Arab Saudi.

"Kabar kemarin dari sana, katanya sudah agak mendingan. Keluarga korban sudah nggak tegang lagi," kata dia kepada VIVAnews.com, Rabu 26 Oktober 2011.

Meski demikian, apa yang diharapkan belum diperoleh: belum ada maaf yang diberikan untuk TKW asal Majalengka, Jawa Barat itu. "Putra korban yang paling besar masih ngotot tidak akan memaafkan. Sekarang agak lemah, tapi belum memaafkan," kata Warjuki.

Pria paro baya tersebut menceritakan, kontaknya terakhir dengan Tuti pada Selasa 18 Oktober 2011 lalu. Melalui perantaraan Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI Tatang Budie Utama Razak. "Alhamdulillah Tuti sehat, nggak ada keluhan apa-apa," tambah dia.

Dihubungi terpisah, Wakil Ketua Umum Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), Ramses D Aruan justru mengatakan, saat ini belum ada perkembangan bagus terkait kasus Tuti. "Tapi paling tidak, Tuti sudah ngomong dengan keluarga," kata dia.

Ia menambahkan, pihaknya tidak terlalu berharap dengan lobi diplomatik yang dilakukan pemerintah. Sebab, "Progresnya tidak bisa dimonitor langsung, kami juga tidak dilibatkan. Jadi, nggak bisa terlalu percaya laporan kemajuan dari pemerintah," kata dia, Rabu siang. "Kami tak pernah tergantung dengan pemerintah."

Oleh karena itu, dia menambahkan, pihaknya juga berjuang lewat mekanisme internasional. "Kami sudah meminta jaringan di Amnesty International memonitor langsung dan  mengkoorndinasikan langsung. Mereka memonitor jam per jam, hari per hari," kata dia.

Selain pada SBMI, pihak Amnesty juga memberikan laporan publik. "Itu bisa jadi alat kampanye  agar pemerintah Arab Saudi memberikan tindakan khusus berkaitan dengan penghapusan hukuman mati." Kampanye ditujukan untuk menekan pemerintah Arab.

Ramses menjelaskan, semua terpidana hukuman mati tak pernah diberi tahu bahwa mereka terancam segera dipancung. "Dia diasingkan dari komunikasi," kata dia. Meski dalam kasus Tuti, sempat ada komunikasi dengan orang tuanya, mereka tidak siap untuk memberitahukannya pada Tuti.

Seharusnya, dia menambahkan, pihak Arab Saudi yang memberitahukannya. "Terpidana baru tahu dua jam sebelum eksekusi," kata dia.

Jika lobi gagal untuk membebaskan Tuti, ia terancam segera dipancung usai musim haji tahun ini. "Surat eksekusi untuk mendapatkan permaafan sudah sampai tingkat Gubernur Jeddah, saat ini sudah ditahan untuk permaafaan," kata Ramses.

Jika maaf gagal didapat, surat tersebut akan diteruskan ke Walikota Thaif, saat itu eksekusi akan segera dilakukan.

Saat ini tercatat ada 26 buruh migran Indonesia yang terancam hukuman mati di Saudi Arabia. Lima di antaranya telah mendapat vonis tetap hukuman mati, yaitu Tuti Tursilawati, Sutinah, Siti Zaenab, Aminah, dan Darmawati.

6 Pemain yang Bisa Didatangkan Inter Milan, dari Juara Serie A hingga Penantang Liga Champions
Anang Hermansyah dan Ghea Indrawari

Pertanyakan Ghea Indrawari yang Belum Menikah, Anang Hermansyah Dihujat Netizen

Anang Hermansyah mulanya menanyakan berapa usia Ghea Indrawari. Suami Ashanty tersebut nampak keheranan karena sampai kini Ghea Indrawari belum punya pasangan.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024