- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Seorang warga negara Inggris HFP, 61 tahun, ditangkap dengan tuduhan pedofilia, atau pelecehan seksual kepada anak-anak. Aksi HFP diketahui oleh Polri setelah melakukan penelusuran melalui internet.
"Di Kepolisian itu ada unit perlindungan anak. Mereka berselancar di internet dan ternyata menemukan foto anak-anak telanjang," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasution kepada VIVAnews.com, Minggu 6 November 2011.
Polri kemudian mengidentifikasi foto-foto telanjang itu sebagai anak-anak yang berasal dari Indonesia. Kecurigaan Polri itu dilanjutkan dengan penelusuran yang lebih dalam mengetahui siapa pelaku yang mengunggah foto-foto itu. "Kita pantau terus, ternyata kita dapatkan diungah dari Batam," ujar Saud.
Tim Polri, lanjut dia, sempat berkomunikasi dengan PHF melalui jejaring di dunia maya untuk memastikan pelaku mengunggah foto-foto itu. "Setelah kita dapatkan, tim meluncur ke Batam. Mulanya dia tinggal di hotel, lalu pindah ke rumahnya di daerah Nagoya, batam," kata Usman. "Di rumahnya itulah dia kita tangkap."
Sebelumnya, Saud mengatakan HFP telah melakukan kejahatannya ini sejak 2004 silam. Setidaknya, ada lima anak menjadi korbannya. Mereka masing-masing berinisial A, S, I, M, dan L. "Rata-rata umurnya di bawah 12 tahun," ujar Usman.
Modus HFP adalah memberikan iming-iming uang Rp200 ribu untuk setiap korbannya. Kemudian, anak-anak itu difoto dalam kondisi bugil. "Lalu foto-foto bugil tersebut di upload ke internet, dan tersebar ke dunia maya," kata dia.
Polri pun menjerat HFP dengan sejumlah pasal, yaitu Pasal 27 Ayat (1) UU ITE, Pasal 82 UU Perlindungan Anak, Pasal 29 UU Pornografi, dan UU Nomor 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Perdagangan Manusia. "Tersangka saat ini ditahan di rutan Bareskrim Polri untuk proses penyidikan," ujar Usman.
6 Pemain yang Bisa Didatangkan Inter Milan, dari Juara Serie A hingga Penantang Liga Champions
Pada Senin, 22 April, Inter Milan meraih Scudetto ke-20 dalam sejarah mereka, dan cara mereka memastikannya tidak bisa lebih memuaskan lagi.
