Penggusuran Rumah Pahlawan Harus Happy Ending
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews -- Maraknya kasus penggusuran rumah pahlawan menjadi perhatian bagi Kementerian Sosial. Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri berharap prosedur hukum terkait masalah sengketa tanah itu dapat berakhir baik.
"Penggusuran itu mungkin terkait masalah tanah. Tapi yang jelas kami tidak mungkin melupakan, jangankan untuk keluarga, janda perintis, yang keluarga miskin saja kita bangunkan rumah, apalagi mereka," kata Salim Segaf Al-Jufri usai menghadiri peringatan Hari Pahlawan 10 November di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta selatan, Kamis, 10 November 2011.
"Yang jelas, itu prosedur hukum, mudah-mudahan bisa diselesaikan dan mudah-mudahan tidak terjadi," imbuhnya.
Ketika ditanya tentang banyaknya janda pahlawan yang kini terancam tak memiliki tempat tinggal, Salim mengaku berjanji akan membangunkan rumah untuk mereka.
"Kalau memang betul-betul tak punya rumah atau rumah itu bukan rumah mereka, Insya Allah pemerintah akan memperhatikan bagaimana membangunkan rumah untuk mereka sesuai dengan anggaran yang ada di Kemensos," ujar dia.
Salim menjelaskan, tahun ini, anggaran yang diberikan Kemensos untuk biaya renovasi rumah keluarga pahlawan sebesar Rp26 juta untuk renovasi per rumah. Sedangkan bagi mereka yang belum memiliki rumah, per tahun ada santunan sebesar Rp56 juta.
"Yang penting bukan hanya pemerintah saja yang memberi perhatian tapi seluruh komponen bangsa, berpikir juga sebab kita merasa kemerdekaan ini berkat jasa mereka. Tinggal bagaimana penyelesaian yang bagus, happy ending yang perlu kita wujudkan," tandasnya. (eh)
Ribuan Orang di Brebes Rayakan Kemenangan Indonesia U-23
Euforia kemenangan Indonesia U-23 atas Korea Selatan U-23 pada perempat final Piala Asia U-23 pada Jumat dini hari WIB 26 April 2024 sangat terasa di Brebes, Jawa Tengah.
