- homestead.com
VIVAnews - Dari 309 rumah sakit yang ada di Jawa Timur, hanya 35 persen yang terakreditasi atau memiliki standar layanan kesehatan yang baik. Yang menjadi kendala antara lain ketersediaan tenaga dokter ahli, tenaga medis lainnya, termasuk perawat.
"Untuk peningkatan status itu, kami terus berupaya melakukan pembinaan, termasuk mengawasi kualitas layanan dan mutu rumah sakit," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Mudjib Afan, Rabu, 16 November 2011.
Berdasar data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, sebanyak 58 rumah sakit milik Pemprov dan kabupaten/kota, 12 rumah sakit milik BUMN, 22 milik TNI-Polri dan sisanya milik swasta.
"Ada dua kelas yang membedakan, yakni kelas umum dan kelas khusus. Untuk kelas umum di antaranya RSU dr Soetomo dan Saiful Anwar Malang," ujarnya.
Untuk peningkatan status akreditasi, Mudjib mengatakan tidak bisa berbuat banyak. Soal akreditasi, menjadi kewenangan pusat.
Sementara untuk peningkatan mutu layanan, pihaknya terus berupaya melakukan berbagai langkah. Termasuk memberika reward kepada rumah sakit yang dinilai bagus dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Selain rumah sakit, reward juga diberikan kepada dokter, perawat, puskesmasm, dan mereka yang bekerja dengan baik di bidang kesehatan di Jawa Timur. "Soal itu (pemenangnya) akan kami umumkan besok kamis usai pelaksanaan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-47 di Gedung Grahadi, kalau diomongkan sekarang bukan kejutan," ujar Mudjib.
Laporan: Tudji Martudji| Surabaya
Manajemen dan Serikat Pekerja Freeport Teken PKB, Menaker: Bisa Jadi Contoh bagi Perusahaan Lain
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas bersama tiga Ketua Serikat Pekerja/Serikat Buruh PTFI menandatangani Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
