SBY: Langit Jakarta Makin Biru

Presiden SBY menanam pohon di acara puncak perayaan Hari Anak Nasional 2010.
Sumber :
  • Biro Pers Istana Presiden/ Abror Rizki

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengklaim program gerakan menanam pohon telah membuat langit Jakarta membiru. Menurut dia, kini langit Jakarta terlihat lebih cerah dan pohon kelihatan lebih subur di banyak tempat sebab kampanye tanam pohon.

Bintangi Series Main Api, Darius Sinathrya Minta Izin ke Istri dan Anak

"Bagi yang sering memperhatikan alam sekitar di Jakarta saja, karena saya dan istri pemerhati pohon-pohon di Jakarta dan pemerhati langit seperti apa, air sungai, danau seperti apa, kami lihat Jakarta akibat kampanye gerakan tanam dan gerakan pelihara pohon beberapa tahun ini seringkali langitnya cerah bersih biru, pohon-pohon kelihatan subur di banyak tempat di Jakarta," katanya saat pidato peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia 2011 di Bukit Merah Putih, Indonesia Peace and Security Centre, Sentul, Citeureup, Bogor, Jawa Barat, Senin 28 November 2011.

Menurut dia, jarang kota besar yang memiliki langit cerah. "Kalau kita lihat banyak kota besar di dunia ini jarang sekali, banyak langit yang--seperti di kota-kota-- yang masih biru dan cerah atau pun keadaan yang hijau karena terawat baik pepohonan itu," katanya.

Dukung Presidential Club Ala Prabowo, Zulhas: Ide Bagus, Kepentingan Merah Putih

Yudhoyono mengatakan bencana banjir dan longsor, serta pemanasan global dan perubahan iklim adalah sesuatu yang riil. Namun, masyarakat masih bisa mengubah keadaan dengan melakukan penghijauan. "We Change for the Better, kita juga bisa mencegah paling tidak mengurangi bencana alam," kata dia.

Presiden Yudhoyono mengatakan, Indonesia sudah menetapkan kebijakan nasional yang diimbangi aksi nasional mengurangi emisi CO2 26 persen sebelum 2020. Menurut dia, hal itu dilakukan  dengan prioritas pada pemeliharn dan pengamanan hutan. 

Kasus Korupsi Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Cegah Eks Ketua DPD Gerindra Malut ke Luar Negeri

"Secara internasional yang disebut pemeliharan, pertama mencegah perambahan hutan, menghutankan kembali, mencegah dan memerangi pembalakan liar, mencegah dan mengatasi kebakaran hutan, serta mengelola lahan gambut," kata Yudhoyono.

Menurutnya, hal itu sekarang menjadi kerangka kerja sama internasional pemeliharaan hutan. Dia mencontohkan, Indonesia bekerja sama dengan Norwegia dalam kerangka tersebut. "Kenapa negara lain mempunyai kepentingan melindungi hutan Indonesia karena hutan di Indonesia sama juga hutan di Kongo dan Amazon itu adalah paru-paru dunia. Yang perlu sehat itu masyarakat dunia, oleh karena itu, menjadi baik kalau masyarakat dunia menjadi peduli untuk memelihara hutan di negeri ini," katanya.

Namun demikian, menurut Yudhoyono, Indonesia perlu menambahkan program atas kesadaran sendiri. "Gerakan nasional seperti kali ini yang ingin benar menghutankan kembali wilayah Indonesia yang tadinya hijau yang puluhan tahun tidak menjadi hijau, kembali pulih sehingga masa depan kita kembali menjadi baik," kata dia.

Yudhoyono mengungkapkan, Gerakan Penanaman 1 miliar pohon yang dicanangkan hari ini merupakan program lanjutan dari gerakan tahun-tahun sebelumnya. "Kita menanam pertama kali 100 juta, 200 juta, ketika melihat tragedi 2006-2008, kita menerapkan minimal 1 miliar," katanya.

Yudhoyono berharap, gerakan menanam pohon itu menjadi prioritas para pemimpin di seluruh lapisan. Dia menyoroti khusus para calon kepala daerah hendaknya memiliki program tersebut. "Saya berharap para pemimpin menjadikan gerakan menanam pohon menjadi prioritas. kalau ada musim pilkada, rakyat tanyakan kepada calon gubernur/bupati/wali kota apa konsepnya.

Kalau terpilih di dalam memelihara lingkunagn dan tanam dan peliharan pohon akan sangat bagus calon pemimpina disamping punya rencana baik baik teknologi, ekonomi kepedulian dan atensi tinggi pada pemelihiran lingkunga, akan baik untuk negara kita," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya