- Dokumen Pribadi
VIVAnews - Keluarga pilot pesawat Cessna 172, Partogi Sianipar mengaku lega, jasad anggota keluarganya bisa ditemukan. Walau pun Partogi Sianipar sudah dalam keadaan tak bernyawa.
"Kami bersyukur ditemukan semua korban. Bagaimana pun kondisinya, kami serahkan kepada Yang Maha Kuasa," ujar Paman Partogi Sianipar, Pikir Sianipar di Jakarta, 29 November 2011.
Saat ini keluarga besar dari Partogi telah berkumpul di rumah Partogi, di jalan Vila Lampiri Indah, No. 152 RT 02 RW 02 Kelurahan Jati Bening Baru, Pondok Gede, Bekasi.
Jenazah Partogi dan bangkai pesawat ditemukan di Gunung Ciremai, Desa Argapura, Majalengka, Jawa Barat. Jenazah Partogi dan dua awak lainnya, M. Fikriansyah (19) dan Agung Febrian (30) ditemukan dalam keadaan rusak.
Saat ini, kedua orang tua Partogi yakni, Pieter Sianipar dan Murida Sitorus masih berada di dekat lokasi ditemukannya pesawat.
Menurut Pikir, anak ketiga dari tiga bersaudara ini adalah pemuda yang penurut, santun dan hormat kepada orang yang lebih tua. Dia mengungkapkan, tidak ada tanda-tanda apapun sebelum Partogi tewas dalam kecelakaan.
"Partogi penurut dan perhatian, tidak pernah macam- macam anaknya," ujar sang paman.
Pikir mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang berusaha keras mencari jasad korban. "Walaupun agak terlambat. Kita ucapkan terima kasih pada semua pihak yang ikut andil. Kita lihat memang medannya pun sangat sulit," ucapnya.
Cessna 172 ini hilang kontak pada Rabu, 17 November 2011, sejak pukul 08.19 WIB, setelah terbang dari Lanud Halim Perdanakusuma. Setelah lama masa pencarian, akhirnya, tim SAR bersama warga sekitar menemukan lokasi jatuhnya pesawat, Senin 28 November 2011.