- ANTARA/Amirullah
VIVAnews - Sedianya, tim SAR akan menerjunkan tim penyelam untuk langsung mengangkat para korban robohnya Jembatan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Tapi, cara ini pun kembali batal.
Kapolda Kaltim Irjen Pol, Bambang Widaryatmo, mengungkapkan ada perubahan kemiringan tiang bekas struktur jembatan yang masih berdiri. Kemiringan tiang berubah 2 centimeter. Padahal, sebelumnya tim pernah mengikat sisa tiang ini tapi tidak terlalu kuat sehingga tiang pun bergeser.
Menurut Bambang, perubahan tingkat kemiringan itu cukup membahayakan. Sebab kemiringan berpotensi membuat tiang rubuh dan menimpa penyelam di bawahnya. Jadi, evakuasi dengan penyelaman ditunda hingga selesai proses pengikatan. “Hanya penyelaman yang ditunda. Tetapi, pencarian korban di permukaan tetap dilakukan,” kata Bambang, Kamis 1 Desember 2011.
Hari ini, tim berencana menguatkan tiang jembatan terlebih dahulu. Caranya, dengan mengelas tiang ke besi yang sebelumnya digunakan menjadi pengikat. Namun seperti sebelumnya, pengikatan tidak dilakukan permanen. Artinya, kekuatan ikatan tiang itu hanya bertahan selama beberapa hari. “Kemungkinan hanya sampai seminggu saja.”
Hingga hari keenam proses evakuasi, tim Basarnas belum maksimal mencari korban abrolnya jembatan pada Sabtu 26 November 2011 itu. Sejauh ini, 20 orang ditemukan tewas dalam keadaan mengapung. Diduga, puluhan korban hilang terjebak dalam kendaraan masing-masing di dasar Sungai Mahakam.
Tim evakuasi masih kesulitan menundukkan arus deras di dasar sungai. Meski ada beberapa mobil yang sudah terpisah dari struktur jembatan di dasar sungai, tetapi tim belum bisa melakukan evakuasi. Arus deras membuat tim penyelam kesulitan untuk mendekati obyek yang akan dievakuasi.
Sebelumnya, tim evakuasi mencoba berbagai strategi agar bisa mendekati mobil-mobil korban tanpa membahayakan diri. Diantaranya, menggunakan tug boat dan balon. Namun, semua cara ini gagal.
Laporan: Ikram | Kalimantan Timur
Syuting Tak Berizin, Artis dan Kru Variety Show Pick Me Trip In Bali Diperiksa Imigrasi Ngurah Rai
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai melakukan pemeriksaan terhadap 31 WNA asal Korea Selatan dan 1 WNI dalam pembuatan film reality show' Pick Me Trip in Bali'.
