KPK: Apa Benar Rekaman Adang Suara Penyidik?
- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Komisi Pemberantasan Korupsi meminta publik jangan terburu-buru menilai semua hal yang disampaikan Adang Daradjatun, suami Nunun Daradjatun, sepenuhnya benar. KPK menghormati apa yang disampaikan mantan Wakil Kapolri itu.
Nunun adalah tersangka kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia.
"Jangan langsung diputuskan bahwa yang disampaikan Pak Adang itu benar. Itu harus dicek dan ricek dulu," kata juru bicara KPK, Johan Budi, dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Selasa 13 Desember 2011.
Menurut Johan, ada beberapa hal yang perlu dicermati dalam keterangan pers Adang Daradjatun kemarin. Pertama, soal rekaman penyidik yang diputar. Bagi Johan, harus dipahami dulu apa konteks pertemuan antara Adang dan penyidik.
"Apakah penyidik bertemu Pak Adang dalam rangka mencari informasi? Itu boleh saja. Karena memang ada teknik-teknik tertentu dari penyidik untuk menggali informasi," ujar Johan.
Kedua, kata Johan, apakah benar suara yang berada di dalam rekaman itu adalah seorang penyidik KPK. Untuk yang satu ini, harus diverifikasi terlebih dahulu kepastian identitas suara rekaman.
"Ketiga, apakah rekaman itu sudah diputar semua?" tanya Johan. Tapi satu hal yang perlu diperhatikan adalah permintaan Adang kepada KPK. "Pak Adang meminta KPK menelusuri Miranda (mantan Deputi Gubernur BI Miranda Goeltom) dan Arie Malangjudo," kata Johan.
Menurut Johan, KPK memang sedang menelusuri dan sudah memeriksa dua nama yang disebut itu. Tapi yang saat ini tak kalah penting adalah sikap kooperatif Nunun. "Bagaimana Nunun ini bisa kooperatif kepada KPK," kata Johan.
Kemarin, Adang memutar rekaman suara yang menurutnya adalah seorang penyidik KPK. Dalam rekaman yang diputar sekitar 5 menit itu, suara yang disebut penyidik itu menyebut nama mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda S Goeltom. Penyidik itu juga menyebut peran Nunun hanya sebagai kurir, tidak punya motif menyuap.
Tetapi, Miranda sudah berkali-kali membantah terlibat dalam kasus ini. "Saya tidak pernah menjanjikan memberi uang atau menjanjikan apapun kepada siapapun sebelum atau setelah pemilihan," kata Miranda usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Selasa 26 Oktober 2010. (umi)
Kampus-kampus di Amerika Serikat Banyak Demo, PM Israel Merasakan Ini
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, merasa sangat khawatir tentang demonstrasi atau protes yang mendukung Palestina yang merebak di kampus-kampus Amerika Serikat
