- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Kondisi kesehatan tersangka suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004, Nunun Nurbaetie Daradjatun masih belum membaik. Buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang ditangkap interpol Thailand pada 7 Desember 2011 itu masih terbaring di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Nah jadi saya terima laporan, hasilnya untuk Ibu Nunun memang masuk dengan ada sedikit gangguan pada tekanan darah," kata Kepala Rumah Sakit Polri, Brigjen Pol Budi Siswanto di jakarta, Rabu 14 Desember 2011.
"Kemarin sudah baik, ternyata sekarang naik lagi di atas batas normal dan status kejiwaannya juga masih labil. Badan masih lemas, vertigo-nya juga, pusing kelilingnya masih juga sangat dirasakan."
RS Polri sendiri telah membentuk tim khusus untuk menangani istri mantan Wakapolri Adang Daradjatun itu. Setidaknya, ada sembilan dokter spesialis yang menanganinya. "Tim dalam lima hari akan menyusun rencana, beberapa pemeriksaan akan dilakukan sehingga diharapkan nanti hari Sabtu kita sudah dapat hasil," ujar Budi.
Menurut Budi, tim dokter yang dibentuk itu berasal dari RS Polri dan sejumlah profesional, termasuk sejumlah profesor. Namun, Budi enggan menyebut dari mana profesor-profesor itu didatangkan. "Nanti akan kita sampaikan," katanya.
Meski sudah ada dokter khusus yang menangani Nunun, Budi menambahkan, tim dokter dari KPK juga selalu memantau perkembangan kesehatannya. "Dokter dari KPK setiap hari selalu datang ke sini untuk memonitor pekerjaan kita," katanya.
Nunun Nurbaetie mendadak pingsan sebelum diperiksa penyidik KPK pada Senin lalu. Nunun kemudian dilarikan ke RS MMC sebelum akhirnya dirujuk ke RS Polri.
Manajemen dan Serikat Pekerja Freeport Teken PKB, Menaker: Bisa Jadi Contoh bagi Perusahaan Lain
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas bersama tiga Ketua Serikat Pekerja/Serikat Buruh PTFI menandatangani Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
