Menteri ESDM: Mahal, Good Bye BBM

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik,
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Menteri Energi, Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik mengatakan masalah nasional dan dunia adalah kelangkaan energi. Dunia saat ini begitu kesulitan menyelesaikan masalah satu ini.

"Energi yang paling mahal adalah BBM.  Kita harus tinggalkan (bahan bakar minyak). Good bye BBM," kata Wacik di Kantor Gubernur Bali, Kamis 15 Desember 2011.

Menurut Wacik, semua pihak harus memikirkan energi alternatif yang ramah lingkungan dengan biaya murah. Solusinya, sambung dia, adalah energi gas, panas bumi (geothermal) dan energi matahari.

"Mobil kita, motor kita dan listrik itu pakai BBM. Ke mana kita, ya beralih ke energi lain. Kita punya banyak gas dan panas bumi. Indonesia punya 40 persen energi panas bumi dunia," ucapnya.

Untuk mengoptimalkan hal itu, Wacik mengaku akan mengoptimalkan teknologi yang dimiliki. Di balik banyaknya gunung merapi yang menimbulkan bencana di Indonesia, katanya, terpendam energi panas bumi.

"Untuk di Bali ada geothermal Bedugul. Juga kita (Bali) punya gas. Geothermal Bedugul itu mangkrak sejak tahun 1995. Kita buat studi ulang. Kekeliruan kita perbaiki. Kita percepat berproduksi. Tetapi tetap jaga hutan, air dan listrik (energi geothermal), sehingga ketiganya dapat," imbuh Wacik.

Jika menggunakan energi panas bumi, sambung Wacik, hanya membutuhkan biaya US$8 sen/kwh. "Sementara listrik kita sekarang ini biayanya 40 sen dollar per-kwh. Geothermal Bedugul Bali itu menghasilkan 165 megawatt. Bali memerlukan 600 megawatt. 200 dari Jawa, 400 dari Bali. Yang di Bali semua menggunakan BBM dan itu mahal," tegas Wacik. (eh)

Laporan Bobby Andalan | Bali

Terkuak, Ada Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi
Arema FC

Soal Anggapan Raja Penalti Liga 1, Begini Pembelaan Arema FC

Arema FC menolak anggapan sebagai tim paling diuntungkan oleh wasit karena banyak menerima hadiah penalti di Liga 1. Singo Edan menilai penalti yang mereka dapat murni.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024