- Biro Pers Istana Presiden/Abror Rizki
VIVAnews - Setelah mengucap sumpah dan dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Abraham Samad resmi memimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia didampingi empat wakil ketua: Busyro Muqoddas, Bambang Widjojanto, Zulkarnain, dan Adnan Pandu Praja.
Seperti halnya pejabat yang baru dilantik, Abraham Samad disodori pertanyaan: apa target yang akan dicapai dalam waktu 100 hari kepemimpinannya. Menanggapinya, dia mengatakan KPK tak akan mengumbar janji bakal mampu menuntaskan kasus-kasus korupsi besar dalam jangka waktu tersebut.
Pria asal Makasar ini sempat melontarkan lelucon bahwa dia dan pemimpin lainnya bukanlah Superman. "Tidak ada 100 hari, kami ini bukan Superman jadi kami tidak bisa janji 100 hari. Beda kalau kabinet, bisa janji 100 hari. Kalau orang melakukan penegakan hukum kan tidak bisa 100 hari, minimal satu tahun," ujar Abraham usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 16 Desember 2011.
Namun, Abraham memastikan bahwa pimpinan KPK yang ada saat ini tidak akan bisa diintervensi oleh pihak manapun. Penegasan ini sekaligus menjawab pesan mantan Wakil Ketua KPK Jilid II, Bibit Samad Riyanto.
"Ini pimpinan ada lima, orang-orang yang kuat, punya integritas, sehingga tidak usah khawatir kami bisa diintervensi. Kami akan bekerja secara profesional. KPK kali ini adalah KPK yang berani, tangguh," kata dia.
Abraham mengaku tak tahu persis apakah pimpinan KPK sebelumnya kerap coba diintervensi banyak pihak. "Saya kurang tahu persis karena waktu itu saya belum ada di dalam. Komitmen saya, kalau sudah ada dua alat bukti yang cukup, apapun kasusnya akan kami sidik. Tidak ada alasan untuk menyembunyikan orang-orang yang terlibat itu," dia menegaskan. (kd)
Soal Anggapan Raja Penalti Liga 1, Begini Pembelaan Arema FC
Arema FC menolak anggapan sebagai tim paling diuntungkan oleh wasit karena banyak menerima hadiah penalti di Liga 1. Singo Edan menilai penalti yang mereka dapat murni.
