- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Dokter pribadi Nunun Nurbaetie, Andreas Harry, mengaku telah diuji kompetensinya terkait penyakit yang diidap oleh tersangka kasus cek pelawat pemilihan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia itu. Uji kompetensi itu dilakukan dihadapan Perhimpunan Dokter Saraf Indonesia (Perdossi) di Fakultas Kedokteran UI.
Andreas menegaskan bahwa dalam uji kompetensi itu dirinya tetap mempertahankan apa yang telah diungkapkannya selama ini tentang penyakit yang diderita Nunun.
"Saya tetap konsisten, saya punya kompetensi secara ilmiah untuk membuktikan diagnosa itu," kata Andreas dalam perbincangan dengan VIVAnews.com lewat telepon di Jakarta, Senin 19 Desember 2011.
Usai melakukan uji kompetensi di kampus Universitas Indonesia Salemba, Jakarta Pusat, Andreas menolak untuk ditemui. Dia pun enggan menjabarkan hasil uji kompetensi itu.
"Saya No Comment! Biar Dokter Joko (Dokter Ahli Syaraf RS Polri) saja yang menjelaskannya di RS Polri," ujar dia.
Namun, Andreas mengaku dalam uji kompetensi itu dia diminta untuk memaparkan secara ilmiah mengenai penyakit istri mantan Wakapolri, Adang Daradjatun itu.
"Saya ditanya soal kasusnya, dasarnya kenapa bisa mendiagnosa seperti itu, penjelasan secara ilmiahnya seperti apa, seputar penyakit ibu Nunun," jelasnya.
Sementara itu, ditempat terpisah, kepada VIVAnews.com, Humas RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kombes Pol Ibnu Hadjar, mengatakan sudah memberikan keterangan kepada wartawan terkait hasil uji kompetensi atas penyakit Nunun Nurbaeti Daradjatun.
"Sudah diberi penjelasan mengenai hasilnya. Intinya ada gangguan," kata dia tanpa menjelaskan lebih lanjut. (Selengkapnya hasil pemeriksaan baca di sini)
IP Podcast Meriahkan Hari KI Sedunia Tahun 2024 di 33 Provinsi
DJKI Kemenkumham turut memeriahkan Hari KI Sedunia dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan, salah satunya Podcast Hari KI Sedunia.
