- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Mantan terpidana kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004, Agus Condro menyatakan siap memberikan keterangannya untuk tersangka Nunun Nurbaetie Daradjatun.
"Saya malah senang kalau diminta memberi kesaksian, sebatas yang saya tahu. Kalau ada panggilan lagi, saya pasti datang," kata Agus Condro, usai Seminar 'Sejahtera Tanpa Korupsi' di Denpasar, Bali, Rabu 21 Desember 2011.
Mantan politisi PDI Perjuangan itu dijadwalkan memberikan keterangannya pada Selasa kemarin. Namun, dia tidak datang memenuhi panggilan penyidik KPK tersebut.
Terkait hal itu, Agus Condro mengaku surat pemanggilan dirinya terlambat datang. Surat panggilan itu baru tiba di rumahnya yang berada di Pekalongan, Jawa Tengah saat dirinya telah berada di Bandara Adisucipto, Yogyakarta untuk pergi ke Bali.
"Istri saya telepon mengabari bahwa sudah ada surat datang dari KPK ke rumah saya di Pekalongan. Saya sudah terlanjur janji untuk menjadi narasumber di seminar ini. Bukan karena saya ingin menghindar," ucap Agus.
Ia mengaku tak ada pemberitahuan sama sekali dari KPK tentang pemanggilan dirinya itu. "Biasanya, setelah surat ada pemberitahuan, langsung di telepon atau di SMS oleh penyidik. Ini tidak ada sama sekali. Tapi saya siap datang," imbuh Agus.
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi memvonis Agus Condro dengan pidana penjara selama satu tahun tiga bulan. Agus kini sudah bebas bersyarat sejak 25 Oktober 2011 karena sudah menjalani 2/3 masa tahanan. (eh)
Laporan: Bobby Andalan l Bali
Tak Perlu Khawatir, Jemaah Haji Bisa Masuk Raudhah dengan Tasreh
Pelaksanaan kunjungan ke Raudhah akan dilakukan paling cepat 3 hari setelah jemaah berada di Kota Madinah.
