- Facebook Ramadhan Pohan
VIVAnews - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat menilai segala tudingan yang disampaikan tersangka penipuan calon pegawai negeri sipil (CPNS) Elizabeth Susanti adalah bohong besar. Bahkan Elizabeth dianggap telah melakukan pembunuhan karakter terhadap salah satu petinggi Partai Demokrat.
"Pernyataan tersangka sangat tidak benar dan merupakan sebuah kebohongan," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, di Surabaya, 22 Desember 2011.
Dalam pernyataannya, tersangka mengaku memberikan dana hingga Rp100 miliar kepada A, petinggi di Partai Demokrat dan mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin.
Tidak hanya itu saja, tersangka juga mengaku bahwa Koordinator Divisi Pembinaan Organisasi DPD Partai Demokrat Jatim Hartoyo dan Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Rasiyo, menerima imbalan sebesar Rp10 miliar.
Bahkan, nama Hartoyo dicatut sebagai otak kaburnya tersangka dari Kantor Kejaksaan Negeri Surabaya di tengah penyidikan oleh Polrestabes Surabaya pada 12 Desember 2011.
Ramadhan menilai, tindakan yang dilakukan Elizabeth tidak jauh berbeda dengan Nazaruddin yang sama-sama mencatut nama Anas terlibat dalam kasusnya.
"Yang pasti saya sangat tidak percaya. Ini jelas pembunuhan karakter," papar dia.
Kendati demikian, Partai Demokrat mengaku menyerahkan kasus ini kepada aparat penegak hukum dan menjamin tidak akan ada intervensi dalam bentuk apapun.
"Kalau tersangka ini kader partai, maka DPD harus segera mengambil sikap bijak. Kami juga berharap tidak ada politisasi dalam kasus ini, sebab mendekati Pemilu 2014, semua bisa terjadi," katanya.
Seperti diberitakan, tersangka Elizabeth yang berjuluk "Ratu Tipu" CPNS mencatut nama pejabat Pemprov dan politisi di petinggi Partai Demokrat. Itu dikatakan saat wanita itu ditangkao polisi di sebuah apartemen di Jakarta usai sembilan hari melarikan diri dari tahanan. (Laporan : Tudji Martudji | Surabaya)
Jangan Ragu Masukkan Anak ke PAUD Bun, Ini 5 Manfaat Pentingnya
Pendidikan Usia Dini (PAUD atau Preschool) yang berkualitas tak hanya mempersiapkan anak-anak untuk masuk sekolah dasar, tetapi juga membentuk kesejahteraan emosional.
