Aulia Minta Permadi Klarifikasi Isu Swiss

Kasus Aliran Dana BI : Aulia Pohan
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Aulia Pohan meminta politisi Gerindra, Permadi, mengklarifikasi pernyataannya terkait kabar penangkapan dirinya di Swiss. Hari ini, kuasa hukum Aulia telah mengirimkan surat kepada Permadi untuk datang meluruskan masalah itu.

"Yang bersangkutan kami undang ke kantor Dedy Kurniady&Co di Wisma Tugu, Raden Saleh, pada 4 Januari 2012 mendatang pukul 14.00 WIB," ujar Dedy saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Jumat, 23 Desember 2011.

Menurut Dedy, upaya ini dilakukan karena kliennya merasa telah dirugikan. Aulia Pohan ingin nama baiknya dipulihkan. "Ini kesempatan Permadi untuk melakukan klarifikasi dan menjelaskan peristiwa yang sebenarnya terjadi," kata Dedy.

Meski Aulia Pohan telah mengantongi hak untuk melakukan penuntutan, namun Dedy mengatakan kliennya tak ingin terburu-buru mengambil langkah. Upaya komunikasi awal ini dinilai lebih bijaksana dibandingkan langsung menempuh jalur hukum.

Megawati Panaskan Mesin Politik PDIP, Pimpin Konsolidasi untuk Pilkada 2024

"Kami tak ingin bersikap reaktif. Masih ingin berkomunikasi sebagai tahap awal. Tapi tak tertutup kemungkinan langkah hukum serius akan kami lakukan setelah undangan ini," terangnya.

Lalu, siapa saja yang akan hadir dalam pertemuan tersebut?

Dedy menuturkan  hanya kedua belah pihak. Sedangkan, Aulia Pohan sendiri dikuasakan kepada pihak kuasa hukum. "Aulia tidak dipastikan datang," kata Dedy.

Sebelumnya, sejak Jumat 16 Desember 2011 beredar isu Aulia Pohan ditangkap melalui baik melalui BlackBerry Messenger maupun SMS, termasuk berita di sejumlah media, yang menyatakan. "Konon, Aulia Pohan ditangkap di Swiss karena money laundering. KBRI setempat ditolak oleh pemerintah Swiss untuk meminta informasi dari polisi setempat."

Permadi membantah telah menyebarkan rumor tersebut kepada media. Namun, Permadi tidak membantah bahwa dia membicarakan soal Aulia Pohan dalam sebuah diskusi. "Itu memang dibicarakan dalam diskusi kasus Antasari," ujarnya.

Permadi menolak meminta maaf atas penyebaran rumor penangkapan besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Aulia Tantowi Pohan di Swiss. "Kalau klarifikasi oke. Kalau meminta maaf nanti dulu, untuk apa," kata Permadi saat berbincang dengan VIVAnews.com, Sabtu 17 Desember 2011. (umi)

Kadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi

3 Jenderal Termuda di TNI Angkatan Darat, Ada yang Jadi Perisai Hidup Presiden Jokowi

Menjadi seorang jenderal adalah keinginan utama bagi setiap anggota TNI yang ingin mencapai puncak karier mereka. Nah, ada beberapa jenderal termuda di TNI AD.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024