- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews – Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasution, menyatakan, upaya sejumlah pihak yang menggalang gerakan pengumpulan sandal lewat ‘Posko Seribu Sandal,’ sah-sah saja untuk dilakukan.
Saud paham hal itu merupakan bentuk dukungan moril masyarakat terhadap Aal, pelajar sebuah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Palu, Sulawesi Tengah, yang didakwa mencuri sandal dua orang anggota Brimob Polsek Palu Selatan. “Masyarakat menyampaikan protes, kemudian menghimpun sandal, silakan saja,” kata Saud dalam konferensi pers di Mabes Polri, Selasa 3 Januari 2011.
Saat ini, telah terkumpul sekitar 800 sandal jepit di Posko Seribu Sandal yang berpusat di kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Saud bahkan menegaskan, Polri siap menerima sandal hasil kumpulan masyarakat tersebut. “Kami siap menerima sandal yang sudah dikumpulkan masyarakat itu. Hasil pengumpulan itu akan kami berikan pada yang membutuhkan,” terang Saud.
Dia menegaskan, sejak awal Polri tidak ingin melanjutkan kasus Aal ke persidangan. Namun, karena orang tua Aal dan pihak pengacara ngotot untuk memproses hal itu secara hukum, maka akhirnya kasus itu pun berlanjut ke jalur hukum.
“Orang tua anak tetap bersikeras minta diproses hukum. Kemudian pengacara atas nama Elvis minta (kasus) dibawa ke pengadilan,” ucapnya. Besok, persidangan Aal akan digelar di Palu, Sulawesi Tengah.
Aal sendiri kini telah didampingi tak kurang oleh 10 pengacara. Baca kronologi kasus pencurian sandal jepit oleh Aal, versi polisi, di sini.
Bandung bjb Tandamata Bersyukur Mampu Jinakkan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia
Juara bertahan putri, Bandung bjb Tandamata kembali makan korban. Mereka menekuk Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia dengan skor 3-1 (25-17, 23-25, 25-15, 29-27).
