- Biro Pers Istana Presiden/ Abror Rizki
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah mendapatkan laporan serangkaian kasus penembakan yang terjadi di Nanggroe Aceh Darussalam. Presiden SBY sudah memberi arahan kepada Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo untuk menangani penembakan-penembakan di Aceh.
"Aceh ini sedang tahap penyelidikan polisi. Nanti Menko Polhukam memberi penjelasan," kata juru bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, Jumat 6 Januari 2012.
Menurut Julian, Presiden sudah mengetahui kondisi Aceh terkini. Termasuk penembakan semalam di Simpang Aneuk Galoeng Kec.Suka Makmur, Aceh besar. Akibat penembakan itu tiga orang terluka, satu di antaranya kritis.
Perintah Presiden SBY agar Kapolri mengusut tuntas kasus ini, sekalipun ada dugaan oknum aparat yang terlibat. Jangan ada tebang pilih dalam pengusutan kasus yang meresahkan warga ini.
"Presiden sudah memberi arahan kepada Kapolri. Kalau memang terbukti ada oknum untuk segera ditangkap," ujar Julian. Apakah ada indikasi penembakan ini terkait jelang Pilkada Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam? "Belum tahu, kita tunggu hasil investigasi dari kepolisian," ujar dia.
Dalam peristiwa terakhir, tiga orang luka-luka. Ketiganya merupakan pekerja bangunan asal Semarang, Jawa Tengah. Pelaku menggunakan jaket hitam dan helm hitam tertutup. Menembak secara sporadis kepada buruh yang sedang beristirahat.
Ketiga korban penembakan semalam yakni, Bunoko (30 tahun), Agus Suwitnyo (35 tahun), dan Setibu Anos, 25 tahun. Ketiganya masih menjalani rawat inap di rumah sakit di Banda Aceh. (umi)