- ANTARA/SAPTONO
VIVAnews - Jenazah Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Tarlem binti Unus Tajem, hari ini dipulangkan dari Amnan, Yordania. Rencananya jasad perempuan 37 tahun itu tiba di Bandara Soekarno Hatta pukul 14.00 WIB, Minggu 8 Januari 2012.
Staf advokasi Migrant Care, Elly Anita, mengungkapkan begitu tiba, jenazah langsung diotopsi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. "Sebab sampai saat ini keluarga belum mengetahui penyebab kematian Tarlem," kata Elly dalam perbincangan dengan VIVAnews.
Elly menjelaskan, keluarga baru mendapat kabar kematian TKI asal Subang itu pada 14 Desember 2011. Padahal dalam surat yang didapat dari negara setempat tertera Tarlem menghembuskan nafas terakhir pada 24 November 2011.
Dalam surat itu juga dicantumkan saat ini sedang dilakukan penyebab kamatian ibu satu anak itu. Menurut dia, keluarga curiga Tarlem meninggal secara tidak wajar. "Suami curigai adanya penganiayaan," ujarnya.
Berdasarkan pengakuan suami korban, lanjut Elly, selama 15 bulan bekerja, majikan selalu membatasi komunikasi. Gajinya juga dipersulit. "Sebulan sebelum meninggal, Tarlem sudah tidak bisa dikontak," ucap dia.
Meski demikian, TKI yang berangkat pada 13 April 2010 itu tidak pernah cerita apapun kepada kaluarga soal kondisi di sana. "Sebab dia tidak ingin membebani suami," kata Elly.
Nama Tarlem merupakan salah satu dari 17 TKI yang meninggal dunia di rumah majikan di Amman, Yordania, pada 2011. Jasadnya disimpan di lemari es di beberapa rumah sakit di ibukota negara itu.