- Fajar Sodiq/VIVAnews
VIVAnews - Nama Walikota Solo, Joko Widodo alias Jokowi sering disebut-sebut sebagai salah satu kandidat kuat dalam bursa calon gubernur DKI Jakarta. Dalam berbagai survei, popularitas Jokowi semakin menanjak.
Karena popularitas yang semakin menanjak itu, Jokowi mengaku semakin banyak orang yang mengajukan tawaran untuk menjadi pendamping dalam Pilgub Jakarta pada pertengahan 2012 ini.
"Dari tadi banyak orang-orang besar yang telepon saya, katanya mau mendampingkan saya dengan calon lain dalam pemilihan gubernur," kata Jokowi di rumah dinasnya di Solo, Selasa 17 Januari 2012.
Atas tawaran itu, Jokowi menyikapinya secara diplomatis. "Dampingi apanya, wong saya saja tidak mendaftar kok mau mendampingkan pasangan," ujar dia.
Nemun ketika ditanya siapa saja yang telah menghubunginya, dengan tegas Jokowi menolak untuk menyebutkan namanya. "Tidak usah. Pokoknya orang besar, tetapi bukan bos besar atau ketua besar loh," kata dia dengan bercanda.
Lebih lanjut, Jokowi mempertanyakan alasan survei tersebut. Sebab, dirinya memang tidak mendaftarkan maju dalam pencalonan gubernur DKI Jakarta. "Seharusnya yang disurvei itu yang mendaftar, bukan saya yang tidak mendaftar," tutur dia.
Dalam survei terakhir yang dilakukan Cyrus Network, popularitas Jokowi terus meningkat. Berikut hasil survei terbaru Cyrus Network selengkapnya: Fauzi Bowo 24,0 persen; Joko Widodo 17,3 persen; Tantowi Yahya 12,3 persen; Faisal Basri 12,0 persen; Wanda Hamidah 4,7 persen; Prijanto 4,3 persen; Sandiaga S. Uno 2,7 persen; Nono Sampono 2,3 persen; Nachrowi-Ramli 2,0 persen; Triwisaksana 1,7 persen; Hendardji Supandji 0,3 persen; dan menjawab tidak tahu 16,3 persen. (umi)