- ANTARA/Spedy
VIVAnews - Penembakan di areal tambang PT Freeport Indonesia, Papua tidak hanya memakan korban dari warga sipil. Aksi penembakan misterius itu juga mengancam jiwa personel polisi yang bertugas menjaga keamanan.
Terkait hal itu, Panglima Tentara Nasional Indonesia, Laksamana Agus Suhartono memberikan saran untuk penempatan personel Polri yang menjaga keamanan di sana.
"Kita menyarankan kepada Polri untuk restrukturisasi sistem atau penempatan pasukan yang melaksanakan pengamanan di Freeport," kata Agus Suhartono saat jumpa pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu 18 Januari 2012.
Menurut Agus, bukan perkara mudah bagi personel polisi untuk menjaga areal tambang Freeport yang panjangnya mencapai 50 kilometer lebih itu. Dia menduga, posisi penempatan pasukan di sepanjang 50 kilometer itu sudah banyak diketahui kelemahannya oleh pihak lawan. "Maka, kita perlu reposisi pasukan pengamanan kita agar lebih efektif lagi di dalam menjaga Freeport," ujarnya.
Agus sendiri menyatakan keprihatinananya atas jatuhnya korban, baik dari warga sipil dan aparat keamanan itu. "Tapi kita tidak boleh menyerah agar pekerja di Freeport dapat bekerja lebih aman," ujarnya.
Sejumlah korban tewas akibat penembakan di Papua sejak akhir tahun 2011. Namun, hingga kini polisi belum mampu menangkap para pelaku penembakan. Polisi sendiri mengaku kesulitan menangkap para pelaku karena medan yang sulit. Para penembak itu lebih menguasai medan Papua yang bergunung-gunung. Selain itu, para pelaku juga membaur dengan warga setempat yang cenderung tertutup. (eh)
Profil Epy Kusnandar, Pemeran Kang Mus Preman Pensiun Ditangkap karena Kasus Narkoba
Polres Metro Jakarta Barat menangkap pemain sinetron Preman Pensiun, Epy Kusnandar karena menyalahgunakan narkoba di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan Jumat 10 Mei 2024.
