- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Sidang lanjutan perkara kasus suap wisma atlet dengan terdakwa Muhammad Nazaruddin kembali berlangsung dengan hujan interupsi.
Sidang dengan Ketua Majelis Hakim Dharmawati Ningsih justru berkali-kali dihujani protes oleh penasehat hukum Nazaruddin.
Penasehat hukum Nazaruddin, Hotman Paris Hutapea berkali-kali mencecar pertanyaan kepada saksi Yulianis.
Ia mempertanyakan soal mekanisme pembayaran gaji, mekanisme pengeluaran cek dan kewenangan mengambil uang dalam brangkas di Permai Grup. Hotman menilai kesaksian Yulianis selalu berubah-ubah.
"Kami mempertanyakan keterangan saksi yang mulia, selalu berubah-ubah. Ini bisa mengarah pada kesaksian palsu yang mulia, kami minta kepada saksi untuk memasukkan keterangan palsu saksi sebagaimana dalam KUHAP," kata Hotman Paris di pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu, 25 Januari 2012.
Penuntut umum langsung mengiterupsi pernyataan penasehat hukum yang sudah menggiring saksi pada kesaksian tertentu. "Kami keberatan yang mulia," ujar Jaksa Kadek Wiradana.
"Ini kami sudah sampaikan dengan bahasa Indonesia yang bisa dipahami saksi kami sampaikan dihadapan saksi, masa di pantat sih," kata Hotma geram.
"Kami keberatan yang mulia tolong penasehat hukum menyampaikan dengan bahasa yang sopan," tutur jaksa Kadek.
Suasana makin memanas saat penasehat hukum Nazaruddin lainnya Rufinus mempertanyakan adanya kabel ditubuh dan telinga Yulianis.
"Kami curiga yang mulia, jangan-jangan ada kabel gak nih ditelinga saksi, ada yang mengarahkan. Ini berubah-ubah terus keterangannya," protes Rufinus.
"Kabel apa, tidak ada, ini menghina saya," jawab Yulianis.
Meski demikian, Yulianis akhirnya mencabut keterangannya soal mekanisme pengeluaran cek. Ia menjelaskan bahwa tidak semua Dirut di Permai Grup sukarela menandatangani soal cek keluar masuk perusahaan.
"Setelah dikoreksi yang saya pertajam lagi (keterangan) yang di persidangan," terang Yulianis.
Geopolitik Global Makin Bergejolak, Wamen BUMN: Menyimpan Emas Paling Aman
Komoditas emas dinilai sebagai investasi yang paling aman di tengah gejolak geopolitik global yang saat ini sedang terjadi.
