- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Aburizal Bakrie, tokoh utama dalam novel 'Anak Sejuta Bintang', pernah diam-diam menyukai teman perempuannya ketika masih sama-sama duduk di bangku sekolah dasar, lebih dari 50 tahun silam.
Namanya, Dewi Arkowati. Ia biasa dipanggil Wiwik. Usianya kini sudah tidak muda lagi. Rambutnya lebih banyak berwarna putih ketimbang hitam.
Pada peluncuran novel karya Akmal Nasery Basral yang dihelat di gedung Museum Nasional, Jakarta, Sabtu malam, 28 Januari 2012, Wiwik hadir. Ia duduk bersama teman-teman SD-nya yang lain dan Aburizal Bakrie duduk terpisah bersama para tamu undangan lainnya.
Sejumlah teman kecil Ical, sapaan akrab Aburizal, diminta satu per satu menyampaikan pesan dan kesan atau pun bercerita singkat tentang masa kanak-kanak mereka. Terutama, selama bersekolah di Sekolah Rakyat Perwari. Giliran Wiwik, sang pembawa acara secara khusus memintanya untuk mengklarifikasi benarkah Ical pernah menyukainya.
"Emm.. Sebetulnya saya tidak pernah tahu bahwa dia (Ical kecil) suka sama saya. Tetapi, ketika di sekolah, setiap saya main dengan teman-teman, hampir selalu Ical di belakang saya," kata perempuan tua yang dulu dikenal paling cantik di SD Perwari itu.
Ia pun bercerita kalau merasa terganggu dengan sikap Ical. "Enggak ngomong apa-apa. Dia ngeliat (memandangi) saya aja. Dan, saya terganggu sekali dengan (perilaku Ical) itu," kata Wiwik, yang disambut tawa hadirin.
"Bisa Anda semua bayangkan, Senin sampai Sabtu kami masuk sekolah dan setiap hari itu pula saya selalu terganggu," ujar Wiwik, melanjutkan ceritanya.
Lelaki di dalam cerita Wiwik itu, seperti juga para hadirin lainnya, hanya tertawa. Saat Wiwik mengakhiri cerita dan turun dari panggung, Ical pun menjabat erat tangannya, lalu memeluknya.
Novel Anak Sejuta Bintang ini, bercerita tentang masa kanak-kanak Aburizal Bakrie, di dalam keluarga, di lingkungan sekitar, di sekolah, yang penuh keriangan dan keluguan. Diramu dari sengitnya persaingan, percikan-percikan cinta, hangat kebersamaan, dan keluguan yang menggemaskan.
Novel, yang menurut penulis disebut hystorical novel ini, diterbitkan Expose (Mizan Group). Mantan Presiden RI, B.J. Habibie, dan novelis terkemuka, NH Dini, turut memberikan catatan pada novel itu. Laporan : M. Arief Hidayat (adi)