- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Hanya sedikit pengakuan yang terlontar dari bibir Angelina Sondakh saat bersaksi dalam persidangan Muhammad Nazaruddin, kemarin, Rabu 15 Februari 2012.
Putri Indonesia 2001 itu lebih banyak membantah sejumlah tudingan yang dialamatkan kepadanya. Ia juga kerap menjawab pertanyaan hakim, jaksa, juga pengacara Nazaruddin dengan kalimat itu-itu saja: "tidak tahu".
Menanggapi itu, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto menilai, kesaksian Angelina Sondakh adalah wajar. Sebab, selain sebagai saksi, Angelina Sondakh juga sebagai tersangka kasus Wisma Atlet.
"Wajar saja, siapapun itu selain Angie, melakukan dengan hak ingkar. Saya menggunakan istilah hak ingkar karena itu ada di dalam UU Pokok Kekuasaan Kehakiman," kata Bambang Widjojanto di kantor KPK, Jakarta, Kamis 16 Februari 2012.
Bambang mengingatkan bahwa saksi yang juga tersangka cenderung akan mengingkari hasil-hasil pemeriksaan, mengingkari potensi keterlibatan dirinya dan mengingkari keterangan saksi yang menempatkan dia sebagai tersangka.
KPK lanjut Bambang, mengaku sudah menyiapkan sejumlah barang bukti untuk menangkal sangahan Angelina dalam kasus suap Wisma Atlet SEA Games. "Bisa dari surat, bisa keterangan lain, KPK tidak terlalu cemas. Dia mencoba mendelegitimasi dari proses pembuktian yang dilakukan KPK. Kami memperkuat keterangan saksi yang lain," tandasnya.
KPK sendiri belum menahan istri mendiang Adjie Massaid itu, meski KPK tak memungkiri akan ada potensi Angelina menghilangkan berbagai keterangan dan petunjuk untuk menjelaskan keterlibatannya.
"KPK sampai saat ini belum berpikir melakukan penahanan. Bahwa suatu ketika nanti diperlukan penahanan itu hak subyektif dari penyidik,” ujar Bambang. (eh)
Ada Lampu Jalan di Jakarta Bisa Terkoneksi sama Internet
Anak usaha Jakpro menginisiasi pemanfaatan lampu jalan milik Pemerintah Provinsi Jakarta untuk dikembangkan menjadi PJU Pintar. Bisa terkoneksi internet dan 5G.
