Nazar:400 BlackBerry Dibagi ke Pendukung Anas

Sidang Lanjutan Muhammad Nazaruddin di Tipikor
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews - Terdakwa suap pembangunan wisma atlet SEA Games, Muhammad Nazaruddin, kembali melontarkan tudingan kepada Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.

Azizah Salsha Ungkap Pertemuan Pertama dengan Pratama Arhan, Azizah : Arhan Adalah Pria yang Baik

Selain membagikan uang, Nazaruddin menyebut Anas juga membagikan BlackBerry kepada tim suksesnya saat kongres Demokrat di Bandung.

"Untuk pembelian BlackBerry, waktu itu kita beli BB itu 400 biji. Harga satu Blackberry Rp2.900.000," kata Nazaruddin di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat 17 Februari 2012.

Nazaruddin mengatakan, saat dibagikan, BlackBerry itu telah diisi pulsa sebesar Rp500 ribu. Setelah BlackBerry berada di tangan tim sukses, dibuatlah sebuah grup bernama 'Pemenangan Anas' untuk mengarahkan dan memberi instruksi saat pemilihan.

"Di setiap provinsi, setiap zona itu sudah ada koordinatornya. Seperti di Sulawesi itu koordinatornya Pak Umar Arsal," ujar Nazar.

"Untuk DPC yang sudah kita pegang sebanyak 296. Makanya yang 296 DPC itu, ada yang dikasih uang Rp100 juta sampai Rp120 juta pada hari kongresnya, sampai ada yang Rp150 juta."

Nazaruddin juga mengatakan, setiap DPC  mendapat bonus jika mampu menarik pendukung calon yang tidak melaju ke putaran berikutnya. Saat itu yang tidak masuk putaran kedua adalah Andi Mallarengeng yang dapat 84 suara. "Itu kita rebut suaranya supaya mendukung Pak Anas. Makanya itu DPC ada yang dapat sampai US$20 ribu, US$25 ribu, sampai ada yang US$30 ribu," jelas Nazar.

Uang-uang untuk DPC itu, lanjut Nazaruddin, antara lain diserahkan oleh Angelina Sondakh dan suaminya, almarhum Adjie Massaid.

"Mungkin itu alasan kenapa teman-teman DPC sekarang mau mengembalikan uang itu, karena uang itu dianggap bukan milik pribadi Mas Anas. Tapi ternyata uang yang diambil dari uang APBN." kata dia.

Anas sendiri telah berulang kali membantah tudingan Nazaruddin terkait aliran dana di kongres Demokrat ini. Anas mengaku tak pernah membeli suara dalam kongres yang mengantarkannya ke kursi ketua umum Demokrat itu.

"Saya berprinsip, hukumnya haram membeli suara demi jabatan. Jabatan itu bukan kenikmatan, jabatan itu peran dan tanggung jawab. Setelah terpilih (Ketua Umum) saya berhenti jadi anggota DPR," kata Anas di kediamannya, Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada 20 Juli 2011.

Sementara itu, mantan Ketua Tim Sukses Anas, Achmad Mubarok yang dihubungi VIVAnews, Jumat 17 Februari 2012, membantah tudingan itu. Sebagai ketua tim sukses saat itu, dia mengaku tak pernah melihat adanya pembagian BlackBerry.

Prestige Motorcars Perkenalkan New Tesla Model 3 Highland, Membawa Kesegaran Baru di Indonesia

"BlackBerry siapa yang dibagikan itu, 400 itu banyak loh. Jangan-jangan yang dibagi milik Nazaruddin," kata dia. "Selama di kongres, tak ada Anas membagikan uang dan BlackBerry seperti tuduhan itu." (umi)

Suzuki Swift 2024

Terpopuler: Pemenang Lelang Vespa Babe Cabita, Spesifikasi Mobil Rp105 Juta Irit BBM

Berita yang membahas mengenai pemenang lelang Vespa Babe Cabita dan spesifikasi mobil Rp105 juta irit BBM, banyak dibaca hingga menjadi terpopuler di kanal VIVA Otomotif.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024