- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Kepala Dinas Pajak DKI Jakarta Iwan Setiawandi mengaku kaget mendapat kabar anak buahnya yang baru saja bergabung, DW, ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung. DW yang sebelumnya bertugas di Direktorat Jenderal Pajak itu akan segera dinonaktifkan.
"Kami akan nonaktifkan dan kami pun tidak memberikan bantuan hukum," kata Iwan kepada VIVAnews, Sabtu 25 Februari 2012. Tapi, kata dia, penonaktifan DW mengikuti prosedur yang ada.
Dinas Pajak DKI Jakarta mengaku terganggu dengan status DW sebagai tersangka. "Saya seperti ditampar dan tersambar petir. Saya takut jadi kontra produktif. Masyarakat akan bilang di pusat ada Gayus, di daerah ada juga. Padahal kami nggak tahu apa-apa, itu pegawai baru," jelasnya.
Dia menegaskan bahwa kasus yang menjerat DW terjadi saat yang bersangkutan masih berstatus sebagai pegawai Ditjen Pajak. Dia tak mau ada masyarakat yang berpikir DW terlibat kasus saat menjadi karyawan Dinas Pajak DKI Jakarta.
Selain itu, Iwan mengaku pihaknya tidak mempunyai jejak rekam DW. Sebab, Dinas Pajak DKI Jakarta, hanya menerima list nama-nama pegawai yang akan ditempatkan di Dinas Pajak DKI Jakarta dari Kementerian Keuangan. "Ada namanya DW, tanggal lahir, dan jabatan, cuma gitu aja," ungkapnya.
Iwan juga tidak mengetahui berapa jumlah nominal di rekening DW karena seleksi dilaksanakan oleh Dirjen Pajak. "Kami hanya menerima, seleksinya di Dirjen Pajak. Begitu terima list nama-nama yang akan dipindahkan ke DKI Jakarta, kita ada assesment lagi untuk tujuan penempatan cocoknya di mana," jelasnya.
Sebelumnya, Kejaksaan Agung menetapkan DW mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak yang Januari 2012 lalu dipindah ke Pemda DKI akhirnya menjadi tersangka. DW menjadi tersangka karena transaksi di rekeningnya tidak wajar alias mencurigakan.
"Ya, Berdasarkan laporan masyarakat kami lakukan penyelidikan, karena sudah memiliki bukti permulaan yang cukup maka kami tingkatkan ke penyidikan dengan tersangka inisialnya DW," kata Direktur Penyidikan Kejaksaan Agung, Arnold Angkouw di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat 24 Februari 2012.
Kasus apa yang menjerat DW yang disebut-sebagai kasus Gayus Tambunan Jilid II ini? Apakah kasusnya penggelapan pajak? "Bukan, jadi ini ada laporan ya dia banyak hartanya dan kami selidiki. Memang tidak sesuai dengan profil dia sebagai pegawai negeri sipil di Dirjen Pajak," jelas Arnold.
Untuk saat ini DW dijerat dengan pasal Tindak Pidana Korupsi. "Ya pasti pemberianlah, tindak pidana korupsi," ujar Arnold.
Manajemen dan Serikat Pekerja Freeport Teken PKB, Menaker: Bisa Jadi Contoh bagi Perusahaan Lain
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas bersama tiga Ketua Serikat Pekerja/Serikat Buruh PTFI menandatangani Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
