- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews -- Sebanyak 45 peti jenazah korban Sukhoi Superjet-100 sekitar pukul 10.00 WIB ini akan diserahkan kepada pihak keluarga di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu 23 Mei 2012.
Usai diserahkan, kemungkinan jenazah akan langsung dibawa pulang ke rumah duka masing-masing keluarga dengan menggunakan mobil ambulans.
Demi kelancaran perjalanan mobil ambulans, maka Polda Metro Jaya menyiapkan 38 Vooreijder yang terdiri 32 motor dan enam mobil. "Kami siapkan Vooreijder untuk melekat di ambulans," kata Perwira Pengendali Pengawalan Ambulan, Ipda M Ilham di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu 23 Mei 2012.
Dijelaskan Ilham, enam Vooreijder mobil diperuntukkan bagi rumah duka keluarga korban yang berada di luar Jakarta, seperti Tangerang, Karawang, Bogor, Sukabumi, Bandung dan Malang. "Kalau yang dalam kota pakai motor," ujar Ilham.
Para Vooreijder itu, kata Ilham, akan terus mengawal mobil ambulans yang membawa jenazah sampai ke rumah duka masing-masing keluarga. "Kalau yang mau langsung dimakamkan, kami tunggu sampai pemakaman itu selesai. Kalau yang nggak dimakamkan hari ini, kami stay sampai pesemayaman selesai di rumah duka," kata Ilham. "Yang jelas perintah atasan, kami melayani sampai tuntas."
Hari ini, di Bandara Halim Perdanakusuma akan dilakukan upacara serah terima jenazah dari Tim Disaster Identification (DVI) ke Basarnas, ke Kementerian Perhubungan, dan kemudian ke keluarga. Serah terima dipimpin langsung oleh Menteri Perhubungan, EE Mangindaan.
Rabnu 9 Mei 2012 lalu, pesawat penumpang Sukhoi Superjet 100 (SSJ-100) mengalami kecelakaan saat menabrak sisi Gunung Salak, sesaat setelah lepas landas dari Lapangan Udara Halim Perdanakusuma. Sebanyak 45 penumpang yang ada di dalamnya tewas.
Sejauh ini belum diketahui apa penyebab persis kecelakaan. Alat perekan kokpit atau cockpit voice recorder (CVR) telah ditemukan dan diterjemahkan. Sementara, parameter data penerbangan belum ditemukan dari titik jatuhnya pesawat.