- ANTARA/Kristian Ali
VIVAnews - Komisi V DPR mendesak Kementerian Perhubungan mengaudit kelaikan teknis semua kapal yang beroperasi di penyeberangan Merak-Bakauheni. Termasuk audit terhadap manipulasi umur kapal yang diduga dipalsukan.
Hal ini diperlukan agar peristiwa tabrakan antara Kapal KM Bahuga Jaya dan kapal tanker Norgas Cathinka di Selat Sunda, pada Rabu pagi 26 September 2012, tidak terulang.
"Sudah saatnya pemerintah tegas dan melakukan pembenahan. Jangan dibiarkan apalagi dilindungi jika membahayakan penumpang," kata anggota Komisi V Yudi Widiana Adia di gedung DPR, Jakarta, Kamis 27 September 2012.
Politisi PKS ini menduga ada beberapa hal yang menjadi penyebab tabrakan yang menewaskan 7 orang itu. Diduga, kata dia, akibat kelalaian manusia ketidaklaikan kapal, dan sistem navigasi yang kurang baik.
"Kondisi kapal yang sudah uzur dengan usia lebih dari 40 tahun membuat kekuatan badan kapal menurun akibat korosi. Alhasil benturan kecil akan membuat lambung kapal pecah dan menyebabkan kapal tenggelam dalam waktu singkat," dia menjelaskan.
Yudi pun mempertanyakan sistem navigasi KMP Bahuga Jaya. Seharusnya, kapal-kapal yang beroperasi di jalur padat dan mengangkut penumpang dilengkapi dengan radar modern. "Yang dapat mendeteksi langsung jarak antar kapal, jarak kapal dengan daratan dan jarak kapal dengan daerah bahaya," kata dia.
Dalam keterangan pers kemarin, Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengatakan bahwa kondisi kapal KM Bahuga Jaya dalam kondisi baik dan tidak kelebihan muatan. Loading dock terakhir dilakukan pada Juli lalu. "KM Bahuga Jaya sudah berada pada jalur yang tepat," kata Mangindaan.
Kelanjutan Nasib Hyoyon SNSD, Bomi Apink hingga Im Nayoung Pasca Paspornya Ditahan Imigrasi Bali
Saat ini, paspor semua pemeran dan kru, dengan total sekitar 30 orang, disita. Mereka juga saat ini tinggal di sebuah hotel sementara itu kasus ini sedang diselidiki.
