VIVAnews - Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menangkap pelaku penjambretan di Jalan Ir Juanda Pucangsawit, Solo, Selasa, 8 Januari 2013. Pelaku penjambretan diduga merupakan oknum TNI, Pratu PI. Korban penjambretan itu adalah AY (24).
Kasus penjambretan itu bermula saat AY hendak pulang dari arah barat dengan mengendarai sepeda motor Honda Vario. Dari arah belakang muncul PI yang mengendarai Suzuki Satria FU. Selanjutnya PI langsunng menarik tas milik AY yang diletakkan di bagian depan. AY berusaha mempertahankan tas tersebut, sehingga terjadi tarik menarik dengan PI.
Namun, tas itu berhasil dirampas. PI langsung berbalik arah ke barat. Namun, saat mencoba melarikan diri dengan motornya, PI terjatuh. Sedangkan dari arah depan muncul pengendara motor yang ingin membantu AY. Terjadilah perkelahian antara PI dan pengendara motor yang ingin membantu AY. Perkelahian itu menarik perhatian warga. Dalam waktu singkat,tempat itu ramai didatangi warga. PI dikeroyok.
Pada saat yang sama, Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, melintas. Saat itu dia baru meluncur dari rumah pribadinya menuju rumah dinas, Loji Gandrung. Mengetahui ada keributan, bersama sopirnya Hadi langsung menhentikan mobil tepat di depan mulut gang di Jalan Pucang Sawit menuju Jalan Ir Juanda.
Setelah itu, ia turun dan langsung mendekat dan mencoba melerai pengeroyokan yang dilakukan oleh massa. Saat itu, PI berteriak-teriak bahwa dirinya merupakan anggota TNI. PI rupanya berniat menakut-nakuti warga supaya tidak memukulinya.
"Karena warga memukuli, saya langsung melindunginya supaya tidak dipukuli. Setelah mengaku anggota TNI, saya langsung telepon polisi dan selanjutnya diteruskan ke Denpom," kata Hadi Rudyatmo.
Setelah petugas datang, PI yang merupakan anggota kesatuan infanteri di Blora itu langsung diamankan di Denpom 4/ IV Diponegoro. Sementara itu, Kapolsek Jebres, Kompol Rudy Hartono, mengatakan bahwa Walikota Solo sempat melerai aksi perkelahian penjambret dengan massa tersebut. "Saat itu Pak Walikota sedang melintas. Lantas, beliau langsung menelepon petugas untuk mengamankan pelaku," katanya.
Berdasarkan hasil penelurusan, kata dia, pelaku penjambretan merupakan salah satu oknum militer. "Itu berdasarkan pengecekan, pelaku juga memiliki kartu anggota. Karena militer, selanjutnya pelaku diserahkan ke Denpom," tuturnya. (adi)