Bom Molotov di Gereja Makassar, Tujuh Saksi Diperiksa

JK meninjau gereja yang dilempari bom molotov di Makassar
Sumber :
  • ANTARA/Yusran Uccang
VIVAnews
- Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) masih melakukan penyelidikan terkait insiden pelemparan bom molotov di tiga gereja di Makassar pada Kamis, dini hari, 14 Februari 2013 kemarin. Sejauh ini, sudah ada tujuh orang saksi yang diperiksa untuk kejadian ini.


"Tujuh saksi yang dimintai keterangan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Boy Raffli Amar di kantornya, Jakarta, Jumat, 15 Februari 2013.


Disampaikan Boy, dari tiga lokasi kejadian polisi menemukan kemiripan bahan molotov yang digunakan untuk melempari gereja. Seperti botol mineral, bensin, kemudian ciri-ciri pelaku yang sama-sama menggunakan motor matic dan helm.
Resmi Cerai Ria Ricis Curhat Gak Pernah Dibela, Singgung Teuku Ryan?


Kata Pelatih Uzbekistan Usai Dipecundangi Jepang di Final Piala Asia U-23
"Jadi semua CCTV yang ada sedang diupayakan untuk didapatkan," katanya.

Zulhas Respons Soal PKB-Nasdem Merapat ke Prabowo: Dulu Saya Dukung Katanya Pengkhianat

Meskipun demikian, Boy belum berani menyimpulkan bahwa pelaku pelemparan bom itu terkait dengan kelompok teroris Makassar yang beberapa waktu lalu ditembak mati. Sebab, dari modus dan cara mereka melakukan teror memiliki perbedaan.


"Kami belum katakan ini berkaitan dengan kelompok beberapa waktu lalu. Belum lihat ada benang merah. Tapi jelas, bagian yang dilakukan itu adalah perbuatan teror, tapi kelompoknya belum dipastikan ada kesamaan," jelasnya.


Lebih lanjut Boy menjelaskan bahwa peristiwa itu berpotensi memprovokasi masyarakat. Dia mengimbau kepada semua pihak untuk menghentikan tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai hukum.


"Kepada mereka kami menghimbau jangan melakukan tindakan yang provokatif di tengah masyarakat," katanya.


Selain itu, Boy mengatakan pihaknya menginstruksikan Kapolda Sulsel untuk memantau gereja-gereja di kota Makassar secara intensif. Kepolisian telah mengerahkan petugas khusus monitoring agar peristiwa tersebut tidak terulang lagi.


"Pertemuan dengan tokoh agama sudah dilakukan. Kami berharap masyarakat tenang dan tidak terprovokasi. Sepenuhnya Polri akan usut tuntas siapa pelakunya dan akan diproses secara hukum sesuai aturan yang berlaku," ucapnya. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya