Sumber :
- Antara/ Fanny Octavianus
VIVAnews - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purnawirawan) Endriartono Sutarto mengaku turut prihatin atas terus terulangnya insiden di Papua. Termasuk, gugurnya delapan prajurit TNI.
"Saya ikut prihatin dan berduka cita. Harapan saya, pemerintah memahami akar permasalahan, yakni ketimpangan dan ketidakadilan yang berimbas antipati kepada pemerintah," kata Endriartono di Surabaya, Sabtu 23 Februari 2013.
Baca Juga :
Ada Korban Meninggal Akibat Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Perjalanan KA Terganggu
Menurut mantan kepala staf Angkatan Darat 2000-2002 itu, peristiwa tersebut terjadi karena ada akar penyebabnya, yang harus dipahami dan perlu ditangani segera. Pemerintah harus cepat berbuat, memperbaiki sistem yang ada. Termasuk, soal ketimpangan sosial dan keadilan.
Baca Juga :
Indonesian Economy Grows 5,11 Percent in Q1 2024
Ia yang juga pernah menjabat komandan Pasukan Pengaman Presiden itu mencontohkan, wilayah yang subur dan kaya hasil bumi, tapi masyarakatnya masih banyak miskin dan jauh tertinggal.
"Hukum harus ditegakkan, tetapi tidak dengan pendekatan militer. Misalnya, soal ketidakadilan, itu harus diperbaiki," lanjutnya.
Endriartono menambahkan, selain penegakan keadilan, ketimpangan ekonomi juga harus mendapat perhatian serius dari pemerintah. (art)
Halaman Selanjutnya
"Hukum harus ditegakkan, tetapi tidak dengan pendekatan militer. Misalnya, soal ketidakadilan, itu harus diperbaiki," lanjutnya.