Polri: Densus 88 Dibubarkan, Siapa yang Lindungi Indonesia

Boy Rafli Amar Konpres Terkait Kasus Terorisme
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews -
Kouta Penerimaan Siswa PPDB Sumut 2024, SMA 96.588 Orang dan SMK 89.560 Orang
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar menyatakan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror masih dibutuhkan sebagai institusi untuk melawan aksi terorisme. Oleh karena itu,  Polri menolak ide pembubaran Densus 88.

Wakil Indonesia Berjaya di Hari Pertama Thailand Open 2024

"Densus itu visinya adalah menjadikan bangsa Indonesia terbebas ancaman. Jadi kalau Densus dibubarkan yang menghadapi ancaman teroris siapa?" kata Boy dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin 4 Maret 2013.
Hamil 2 Bulan, Calon Jemaah Haji di Makassar Batal Berangkat ke Mekah


Boy mengatakan, pelaku kekerasan dalam rekaman atau tayangan video yang diberikan oleh Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin kepada Polri bukanlah personel Densus 88. Dalam melakukan kegiatannya, Densus 88 tidak selalu sendiri melainkan bersama unsur satuan lain.


"Misi Densus berat. Justru sekarang ini kami sedang berjuang dari ancaman teroris yang belum selesai," tuturnya.


Boy melanjutkan, peran Densus setahun terakhir begitu vital dengan menggagalkan upaya pihak lain yang berusaha melakukan teror dengan menggunakan bom rakitan. Dia mencatat sudah puluhan bom yang diamankan dan diungkap Densus 88, dan tidak meledak.


"Artinya sudah berapa orang yang diselamatkan Densus? Bayangkan kalau bom itu meledak. Kalau Densus dibubarkan yang melindungi Indonesia ini siapa," tegasnya.


Sebelumnya, sejumlah organisasi Islam yang tergabung dalam naungan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menuntut evaluasi dan reformasi lembaga milik Polri itu. Bahkan, bila perlu, Densus 88 dibubarkan. Sebab, dalam melaksanakan tugasnya, acapkali anggota Densus 88 melanggar hak asasi manusia (HAM).


"Kalau dari sudut MUI, kami sepakat Densus 88 dievaluasi. Bila perlu dibubarkan, diganti dengan sebuah lembaga dan pendekatan baru yang bersama-sama memberantas terorisme, karena terorisme merupakan musuh bersama," kata Wakil Ketua MUI, Din Syamsuddin di Mabes Polri, Jakarta, Kamis 28 Februari 2013. (umi)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya