Polri: Dana Aksi Teroris Diperoleh dari Hasil Perampokan

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar.
Sumber :
  • ANTARA/Reno Esnir
VIVAnews
- Dalam kurun 2 kali 24 jam aparat kepolisian melalui tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror telah menangkap 20 terduga teroris di beberapa wilayah, mulai dari Jakarta, Jawa Barat, hingga Jawa Tengah.


Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis 9 Mei 2013, menjelaskan bahwa para anggota teroris ini sudah sangat teroganisir dalam melakukan aksi. Dana aksi itu diperoleh dari hasil perampokan yang dikumpulkan.


"
Terpopuler: Jordi Jenguk Sarwendah, hingga Kim Soo Hyun dan Kim Ji Won Diduga Cinlok
Fai
adalah upaya pengumpulan sejumlah uang dari setiap kejahatan yang dilakukan. Saat ini tercatat dalam data kami adalah perampokan," ujar Boy.
Timnas Indonesia U-23 Ditekuk Uzbekistan, Gol Ferarri Dianulir Wasit


Bukan Cuma Disentuh, 5 Hal Ini Bikin Wanita Mudah Horny
Beberapa perampokan yang tercatat, Boy melanjutkan, antara lain yang terjadi di BRI di Batang, Jawa Tengah, senilai Rp790 juta. Selain itu juga perampokan BRI di Grobokan kerugian senilai Rp630 juta dan BRI Lampung senilai Rp460 juta.

Boy menambahkan, dari hasil pemeriksaan, para pelaku teroris sempat  melakukan upaya pembakaran pasar Glodok. "Tetapi gagal, pada waktu itu berhasil digagalkan masyarakat sebelum api membesar," kata Boy.


Adapun, upaya-upaya dalam pengumpulan dana untuk mendukung aksi teror, para teroris ini ditengarai terkait pelatihan seperti yang ada di  Poso.


"Hingga saat ini kami sedang menelusuri catatan yang diduga kuat, sebagai pihak yang menerima aliran-aliran dana ini, akan kami ungkap terkait langsung dengan aktifitas di Poso," ucap Boy. (eh)



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya