Rangkaian Kelompok Teroris Abu Omar di Indonesia

Densus 88 gerebek terduga teroris
Sumber :
  • ANTARA
VIVAnews
Tiga Mahasiswa Mercu Buana Berhasil Diterima dalam program IISMA 2024
- Kepala Badan Nasional Penangulangan Terorisme (BNPT), Ansyaad Mbai menjelaskan, teroris masih jadi ancaman besar Indonesia. Pergerakannya selalu berubah agar tidak mudah dilihat secara kasat mata, meski begitu intelijen dan BNPT terus mengawasi gerak-gerik mereka.

Lelang 5 Yamaha RX-King dan 2 Honda Win Cuma Rp47 Jutaan, Jual Lagi Auto Sultan

Penangkapan 24 orang teroris yang terjadi selama satu minggu ini, kata Ansyaad merupakan gambaran betapa kuatnya jaringan terorisme. Mereka yang ditangkap bukan kelompok baru, karena pimpinan mereka masih jaringan teroris lama seperti Abu Omar.
Pilkada Jakarta dan Jawa Barat, Zulhas Bilang PAN Tetap Bersama Gerindra


Menurut Ansyaad, mereka yang ditangkap adalah kelanjutan dari penangkapan 2012 lalu. Rangkaiannya yakni Maret 2012 di Bali ditangkap lima orang, Mei-Juni 13 orang yang hacker MLM. "Jadi mereka yang awalnya ditangkap terbukti mencari dana dan terbukti untuk mendanai pelatihan di Poso, membeli senjata, bahan peledak dan merektut," kata Anysad, Sabtu 11 Mei 2013.

Bulan Juli 2012, lanjut Ansyaad, ada dua orang ditangkap di Poso yang merencanakan bom gedung DPR MPR, kemudian terjadi rentetan aksi teror. Kemudian 17 Agustus 2012 ditangkap beberapa orang di Solo, lalu di Depok dengan jaringan masih sama, yakni dikendalikan dari Solo.

Pada 4 Januari 2013, ada penangkapan dua teroris di Makasar dari kelompok yang akan membunuh Gubernur Sulawesi Selatan, itu pimpinan Abu Uswah. Dia ada kaitan dengan sejumlah aksi teror di Ambon, Bima, Poso dan Solo.

"Terus berlanjut. Aksi terornya dari awal-awal tapi kalau penindakannya baru sekarang. Febuari dan Maret mereka sudah aktif tetapi belum dilakukan penindakan, karena mereka sedang melakukan persiapan," jelas Ansyaad.

Kemudian, pada April 2013 sudah terjadi tiga kali perampokan di BRI, Batang, Gerobokan, Lampung. Mereka ini telah ditangkap, dipimpin oleh Abu Roban.

Menurut pengakuan para teroris, Abu Roban deklarasikan sebagai Mujahidin Indonesia barat, sedangkan Santoso mujahidin Indonesia Timur. Pimpinan keduanya yakni Abu Omar yang sudah dipenjara sejak tahun 2010.

Abu Omar, kata Ansyaad memiliki anak tiri Farhan. Dia yang merencanakan untuk mengebom Masjid Istiqlal, bank BCA Hayam Wuruk, serta membunuh Matori Abdul Jalil wakil ketua MPR. "Jadi teroris ini berangkai semua, tidak berdiri sendiri," katanya.

Pengerebekan dan penangkapan yang terjadi pada Minggu ini, adalah proses kejadian sejak tahun 1999. "Saya baru tadi malam ketemu sama teman-teman Abu Omar. Abu Roban itu sudah dicari sejak 2012," katanya. (adi)
Ilustrasi telur dadar

Hanya Konsumsi Nasi dan Telur, Pria di Jepang Berhasil Kumpulkan Uang hingga Rp10 Miliar

Menurut keterangan yang didapat, diungkapkan bahwa gaya hidup pria ini terbilang nyentrik, karena seringkali dirinya lebih memilih untuk mengonsumsi lauk acar atau telur.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024