Sumber :
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews
- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengatakan, partainya sudah melapor ke Komisi Pemberantasan Korupsi mengenai indikasi adanya suap dalam penanganan sengketa Pilkada Bali di Mahkamah Konstitusi.
"Kami sudah datang ke KPK, Senin (7 Oktober 2013), saya siap jadi saksi di KPK, negara dan KPK tidak boleh kalah agar RI tidak runtuh," kata Hasto di Gedung DPR, Kamis 20 Oktober 2013.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Bus Maut di Ciater Tewaskan 11 Orang, Kemenhub: Menyedihkan, Uji KIR-nya Mati Sejak 2023
Baca Juga :
Terpopuler: Fakta Baru Perselingkuhan Andrew Andika, Netizen Bongkar Keburukan Muhammad Fardhana
"Kami sudah datang ke KPK, Senin (7 Oktober 2013), saya siap jadi saksi di KPK, negara dan KPK tidak boleh kalah agar RI tidak runtuh," kata Hasto di Gedung DPR, Kamis 20 Oktober 2013.
Baca Juga :
Lihat Wanita Berhijab Pakai Rok Sebetis, Kartika Putri: Jangan Membenarkan yang Tidak Dibenarkan
Hasto mengatakan fokus ke Pilkada Bali sebab dalam Pilkada Jawa Barat yang juga ada kecurangan dalam putusan di MK, KPK sudah bergerak. Keputusan dalam sengketa Pilkada Bali itu, kata Hasto, dilakukan pada saat Ketua MK adalah Akil Mochtar. Dia yakin, ada kekuasaan tinggi ada di belakang Akil.
"Kami menggunakan prinsip sederhana saja. Ada kekuasaan maha penting yang mem-
back up
Akil Mochtar," kata dia.
Kemarin, Hasto bercerita panjang lebar mengenai keanehan putusan Pilkada Bali. Simak .
Halaman Selanjutnya
Hasto mengatakan fokus ke Pilkada Bali sebab dalam Pilkada Jawa Barat yang juga ada kecurangan dalam putusan di MK, KPK sudah bergerak. Keputusan dalam sengketa Pilkada Bali itu, kata Hasto, dilakukan pada saat Ketua MK adalah Akil Mochtar. Dia yakin, ada kekuasaan tinggi ada di belakang Akil.
