PPI: KPK Ingin Membunuh Atau Takut Kami?

KPK Geledah Rumah Anas Urbaningrum
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews -
Siang tadi, Tim Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menggeledah kediaman Anas Urbaningrum. Penggeledahan yang dilakukan selama hampir enam jam itu dinilai tak wajar oleh kuasa hukum Anas dan istrinya, Athiyyah Laila.


Hal itu karena surat penggeledahan berkaitan dengan tersangka kasus Hambalang, Machfud Suroso (MS). Namun setelah digeledah kedua kediaman Anas--rumah pribadi dan kantor Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI)-- ada sejumlah barang dan dokumen yang disita dan dianggap tidak berkaitan dengan MS.


"Dalam penggeledahan ini, kami justru jadi mempertanyakan maksud dan tujuannya. Apakah ingin membunuh PPI atau sebenarnya takut dengan PPI?," kata Firman Wijaya, selaku kuasa hukum Anas, dalam konferensi pers di kantor PPI Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa 12 November 2013.


Pernyataan Firman itu sengaja dilontarkan dihadapan awak media, karena sebagai kuasa hukum, dirinya merasa kliennya diintimidasi. Itu karena kediaman Anas saat ini sudah resmi diserahkan atau dialihfungsikan sebagai markas PPI.


"Apalagi uang kas milik PPI sampai harus disita. Itu tidak ada hubungannya dengan kasus yang dimaksudkan KPK," jelas Firman.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Padahal menurut mereka, uang itu digunakan sebagai dana kegiatan PPI untuk setahun, dan diperoleh dari sumbangan atau donatur. Terkait hal itu, Fungsionaris PPI, Sri Mulyono juga menyatakan bahwa penggeledahan yang dilakukan KPK terbilang represif.
Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024


Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi
"Oleh karena itu, kami sudah siap perang dan kami akan terus melakukan perlawanan," kata dia  tegas.
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024