Sumber :
- VIVAnews/ Aji YK Putra
VIVAnews
- Kantor Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Sumetera Selatan diserang kelompok teroris, Sabtu, 16 November 2013. Pelaku bahkan menyandera Ketua DPRD, Wasista Bambang Utoyo, yang sedang berada di kantornya.
Aksi kelompok bersenjata ini mengikat tangan dan menyekap mulut Wasista. Secara leluasa, teroris ini kemudian menduduki gedung wakil rakyat Sumatera Selatan.
Tapi, tak berlangsung lama, dalam simulasi penyelamatan, satu tim dari Yon-200 Raider Kodam II Sriwijaya yang berjumlah 20 personel langsung melakukan penyelamatan.
Tim Raider hanya membutuhkan waktu lima menit untuk melumpuhkan seluruh teroris tersebut. Dalam keadaan selamat, Wasista langsung dievakuasi menggunakan helikopter.
Komandan Latihan Kodam II Sriwijaya, Kolonel Infantri Handi Gerniardi menjelaskan, kegiatan ini adalah latihan sebagai pemantapan Raider Kodam II Sriwijaya. Pada latihan ini, sejumlah alat tempur milik TNI AD juga diturunkan, seperti kendaraan PJD dan handybell serta helikopter.
"ini merupakan latihan pemantapan para prajurit. Untuk secara tepat dan cepat jika melakukan penyelamatan terhadap korban penyekapan teroris," kata Handi Gerniardi.
Dalam skenario simulasi ini, delapan personel berada di atas gedung DPRD, dan 12 prajurit di bagian pengamanan bawah. Tim penyelamat dari Raider memang sempat kesulitan untuk masuk ke ruang penyekapan ketua DPRD Sumsel, sehingga satu helikopter tempur dan kendaraan darat (motor dan mobil) diturunkan untuk membuka jalan.
"Simulasi yang kelihatan cukup sulit ini, juga mengasah analisis para prajurit, bagaimana cara menembus masuk ruang penyekapan korban teroris," tambah dia.
Handi pun mengaku puas dengan latihan tersebut, menurut dia, simulasi ini berhasil sangat sempurna dengan semboyan Cepat, Tepat dan Senyap. (art)
Tim Raider hanya membutuhkan waktu lima menit untuk melumpuhkan seluruh teroris tersebut. Dalam keadaan selamat, Wasista langsung dievakuasi menggunakan helikopter.
Komandan Latihan Kodam II Sriwijaya, Kolonel Infantri Handi Gerniardi menjelaskan, kegiatan ini adalah latihan sebagai pemantapan Raider Kodam II Sriwijaya. Pada latihan ini, sejumlah alat tempur milik TNI AD juga diturunkan, seperti kendaraan PJD dan handybell serta helikopter.
"ini merupakan latihan pemantapan para prajurit. Untuk secara tepat dan cepat jika melakukan penyelamatan terhadap korban penyekapan teroris," kata Handi Gerniardi.
Dalam skenario simulasi ini, delapan personel berada di atas gedung DPRD, dan 12 prajurit di bagian pengamanan bawah. Tim penyelamat dari Raider memang sempat kesulitan untuk masuk ke ruang penyekapan ketua DPRD Sumsel, sehingga satu helikopter tempur dan kendaraan darat (motor dan mobil) diturunkan untuk membuka jalan.
"Simulasi yang kelihatan cukup sulit ini, juga mengasah analisis para prajurit, bagaimana cara menembus masuk ruang penyekapan korban teroris," tambah dia.
Handi pun mengaku puas dengan latihan tersebut, menurut dia, simulasi ini berhasil sangat sempurna dengan semboyan Cepat, Tepat dan Senyap. (art)
InJourney Targetkan 50 Ribu Orang Kunjungi Borobudur saat Perayaan Waisak 2024
PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) alias InJourney, akan menggelar acara perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur pada Kamis, 23 April 2024.
VIVA.co.id
8 Mei 2024
Baca Juga :