Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
– Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) menyatakan, kecelakaan dan pelanggaran lalu-lintas selalu terjadi karena ada pembiaran dari otoritas berwenang. Tabrakan kereta rel listrik dan truk tangki Pertamina berisi premium di Bintaro, Jakarta Selatan, menjadi salah satu bukti betapa keamanan transportasi di Indonesia masih amat buruk.
“Kita ini tidak pernah jelas. Tidak konsisten dalam pengawasan dan penegakan hukum,” kata Ketua DTKJ Azas Tigor Nainggolan kepada VIVAnews, Rabu 11 Desember 2013. Menurut dia, tanggung jawab sepenuhnya terletak pada pemerintah.
Sementara Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) berpendapat, upaya perbaikan di sektor transportasi selama ini terkesan lamban dan tidak serius. Semua dilakukan sporadis. Baru bergerak ketika sudah timbul kecelakaan besar seperti tragedi Bintaro 2 Senin kemarin.
“Semua masalah ada di hulu. Tidak mungkin ada perbaikan bila hulu tidak benar-benar dibenahi. Hulu ini adalah pemerintah,” kata Ketua MTI Danang Parikesit.
Meski penyebab kecelakaan kereta versus truk tangki Pertamina belum disimpulkan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi, ujar Danang, tapi polisi cenderung yakin kejadian ini disebabkan kelalaian pengemudi truk. Saksi mata mengatakan, sopir truk menerobos perlintasan kereta.
Buruknya keselamatan transportasi diperparah dengan minimnya sarana pengaman dan pertolongan pertama. “Kami dapat laporan, pada kecelakaan kereta kemarin tidak ada alat pemecah kaca untuk saat darurat. Tidak ada panduan untuk evakuasi bila ada kecelakaan, dan tidak ada alat pemadam. Padahal semua itu standar,” ujar Danang.
Upaya menekan angka kecelakaan akan sia-sia bila tidak dilakukan dari hulu. “Semua hanya bisa dilakukan dengan ketegasan penegakan hukum,” kata Danang.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Buruknya keselamatan transportasi diperparah dengan minimnya sarana pengaman dan pertolongan pertama. “Kami dapat laporan, pada kecelakaan kereta kemarin tidak ada alat pemecah kaca untuk saat darurat. Tidak ada panduan untuk evakuasi bila ada kecelakaan, dan tidak ada alat pemadam. Padahal semua itu standar,” ujar Danang.