Sumber :
- ANTARA/Reno Esnir
VIVAnews
-Kelompok terduga teroris yang ditembak mati dalam penyergapan di rumah kontrakan di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, mencari dana untuk melancarkan aksinya dengan merampok atau
fa'i
.
Menurut Kapolri Jenderal Sutarman, Kamis 2 Januari 2014, kelompok ini mendapat pembenaran merampok karena membaca buku milik Amir Jamaah Ansharut Tauhid Ustadz Abu Bakar Baasyir. Mulanya mereka sempat ragu melakukan perampokan. Tapi mereka mendapatkan doktrin yang memperbolehkan hal itu, dan mereka kemudian merampok.
Sutarman menambahkan, kelompok teroris yang digerebek di Ciputat itu adalah jaringan Abu Roban, yang punya jaringan di Indonesia Timur dan Barat. Sedangkan Santoso yang kini masih jadi buronan teroris juga anak buah Abu Roban yang mengendalikan pelatihan gerakan teroris di Indonesia.
"Sel ini seolah memiliki kemampuan, mereka bergerak sendiri-sendiri," katanya.
Karena itu, Sutarman menghimbau kepada alim ulama dan tokoh masyarakat di seluruh wilayah Indonesia agar membendung upaya indoktrinasi ajaran tersebut agar tidak berkembang di tengah masyarakat.
"Maka kami mengimbau kepada alim ulama dan tokoh masyarakat untuk menyampaikan kepada masyarakat, bahwa melakukan suatu tujuan dengan cara merampok guna membiayai kegiatan teror itu tidak dibenarkan agama mana pun," katanya.
Halaman Selanjutnya
Sutarman menambahkan, kelompok teroris yang digerebek di Ciputat itu adalah jaringan Abu Roban, yang punya jaringan di Indonesia Timur dan Barat. Sedangkan Santoso yang kini masih jadi buronan teroris juga anak buah Abu Roban yang mengendalikan pelatihan gerakan teroris di Indonesia.