Banjir, Penumpang Pesawat Bisa Dapat Dispensasi

Penerbangan Perdana Citilink di Halim Perdanakusuma
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
- Pemerintah mengeluarkan instruksi kepada perusahaan penerbangan untuk memberi dispensasi kepada penumpang pesawat yang terlambat karena bencana.


Direktur Angkatan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Djoko Muratmodjo, Jumat 17 Januari 2014, mengatakan instruksi tertulis itu dikeluarkan Kamis dan telah disampaikan kepada semua maskapai.


"Instruksi ini mendapatkan apresiasi dari
airlines
," katanya di kantor BMKG, Jalan Angkasa, Jakarta.


Djoko menjelaskan kebijakan ini dilatarbelakangi peristiwa banjir Manado. Saat itu banyak penumpang terlambat karena akses ke bandara terputus. Saat itu Kementerian langsung menghubungi maskapai agar memberi kelonggaran pada penumpang.


Tiket Whoosh Dijual Mulai dari Rp 150 Ribu pada Libur Panjang Akhir Pekan Ini
"Respons positif. Banyak penumpang yang tetap bisa terbang dan tiketnya tidak hangus. Mereka diterbangkan dengan penerbangan berikutnya. Dari catatan kami di hari pertama untuk Garuda ada 40 penumpang dan Lion Air ada 100 penumpang," ujarnya.

Nasib Tragis Inter Milan di Tangan Suning Group, Erick Thohir Jadi Sorotan

Berdasarkan kejadian itu, Kementerian membuat instruksi yang awalnya bersifat lisan menjadi formal dalam bentuk surat edaran. Ini disiapkan sebagai persiapan awal bila bencana seperti banjir Manado terjadi di wilayah lain.
Ketemu Jokowi, Puan Maharani Disebut Warisi Sikap Negarawan Taufiq Kiemas


"Untuk sementara kondisi ini diberlakukan di penerbangan dari dan menuju Manado serta Makasar. Perlakuan ini karena akses penghubung bandara masih terputus," katanya.


Keringanan ini tidak berlaku bila kondisi akses menuju bandara dianggap normal.  "Jadi selama akses tidak tertutup banjir atau terputus, kompensasi tidak berlaku," katanya.


Dari pantauan BMKG sejak Desember sampai akhir Januari beberapa wilayah Indonesia diperkirakan mengalami hujan lebat atau cuaca ekstrem yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor. Intensitas hujan antara 87-215 mm per hari. Kondisi ini ditambah dengan aktifnya angin Munson Asia dari Sumtera Selatan, Jawa, hingga ke Nusa tenggara. Angin ini merupakan bibit dari badai tropis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya